Jumat, 10 Agustus 2012

RESIKO BURUK YANG DI AKIBATKAN OLEH INSOMNIA


Tidur adalah salah satu misteri besar kehidupan. kita masih tidak mengerti persis mengapa kita harus tidur..........??? meskipun kita belajar lebih banyak tentang hal itu kita tidak akan pernah bisa memecahkan misteri tidur itu. Kita tahu, bagaimanapun, bahwa tidur yang baik merupakan salah satu pilar kesehatan. Enam sampai delapan jam per malam tampaknya menjadi jumlah optimal untuk sebagian besar tidur nya orang dewasa. Tidru yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memiliki efek buruk pada kesehatan kita. Kurang tidur adalah suatu kondisi kronis hari ini bahwa Anda mungkin tidak sadar menderita hal itu. Sains kini telah menetapkan bahwa kurang tidur dapat memiliki efek yang serius bagi kesehatan kita.

Adapun resiko buruk yang akan di timbulkan apabila anda bermasalah dalam tidur (Insomnia) :

Dramatis melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda
Mempercepat pertumbuhan tumor-tumor tumbuh dua sampai tiga kali lebih cepat pada kepada anda yang tidurnya bermaslah (kekurangan/kelebihan tidur)
Menyebabkan timbulnya pra-diabetes, membuat Anda merasa lapar (saat bergadang) bahkan jika Anda sudah makan, dapat mendatangkan malapetaka pada berat badan Anda
dapat merusak memori/ingatan Anda, apabila anda sering tidur hanya 4 sampai 6 jam selama 1 hari dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk berpikir jernih untuk hari berikutnya
Mengganggu kinerja Anda pada tugas-tugas fisik atau mental, dan mengurangi kemampuan dalam memecahkan masalah Anda

Ketika ritme sirkadian Anda terganggu, tubuh Anda memproduksi melatonin kurang (hormon dan antioksidan) dan memiliki kemampuan kurang untuk melawan kanker, karena melatonin membantu menekan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker. Inilah sebabnya mengapa tumor tumbuh lebih cepat ketika Anda bermasalah dalam tidur (kurang tidur). untuk mencegah semua ini kt membutuhkan untuk bisa tidur berkwalitas.

Gangguan tidur juga dapat meningkatkan stres/kelainan terkait, terhadap:

penyakit jantung
perut borok
Sembelit
Gangguan suasana hati seperti depresi
Kurang tidur dapat mengakibatkan prematur usia dengan mengganggu produksi hormon pertumbuhan Anda, biasanya dilepaskan oleh kelenjar pituitari selama tidur nyenyak (dan selama beberapa jenis olahraga, seperti Teknik Puncak Kebugaran). Hormon pertumbuhan membantu Anda terlihat dan merasa lebih muda.

suatu penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa orang menderita insomnia (susah tidur) kronis memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk meninggal akibat penyebab insomnia tersebut. kurangnya tidur terus-menerus memiliki efek kumulatif ketika datang untuk mengganggu kesehatan Anda. Tidur yang buruk dapat membuat hidup Anda menderita, karena kebanyakan dari Anda mungkin tahu. Kabar baiknya adalah, ada teknik alami yang dapat Anda pelajari untuk memulihkan "kesehatan tidur anda."

Apakah Anda mengalami kesulitan tidur, sering terbangun di saat tidur, atau merasa tidak cukup istirahat ketika Anda bangun di pagi har......??? atau mungkin Anda hanya ingin meningkatkan kualitas tidur Anda.

BAHAYA MENINGGALKAN SHALAT


1. Meninggalkan Shalat Merupakan Kekufuran

Allah subhanahu wata’ala berfirman mengenai orang-orang Musyrikin, artinya,
"Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (at-Taubah:11)

Yakni, jika mereka bertaubat dari kesyirikan dan kekufuran mereka, mendirikan shalat dengan meyakini kewajibannya, melaksanakan rukun-rukunnya dan membayar zakat yang diwajibkan, maka mereka adalah saudara di dalam agama Islam. Jadi, yang dapat difahami dari ayat ini, bahwa siapa saja yang ngotot melakukan kesyirikan, meninggalkan shalat atau menolak membayar zakat, maka ia bukan saudara kita dalam agama Islam.

Dalam sebuah hadits dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“(Pembeda)antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR.Muslim)

Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Aku khawatir tidak halal bagi laki-laki (suami) diam bersama isteri yang tidak melakukan shalat, tidak mandi jinabah dan tidak mempelajari al-Qur'an.”

Terlepas dari perbedaan pendapat para ulama seputar jenis kekufuran orang yang meninggalkan shalat karena bermalas-malasan meskipun menyakini kewajibannya, maka yang pasti perbuatan itu amat dimurkai.


2. Meninggalkan Shalat Merupakan Kemunafikan.

Mengenai hal ini, Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah melainkan sedikit sekali." (an-Nisa`:142)

Yakni, mereka, di samping melakukan shalat karena riya`, juga bermalas-malasan dan merasa amat berat melakukannya, tidak mengharap pahala dan tidak meyakini bahwa meninggalkannya mendapat siksa. Ibnu Mas'ud radhiyallahui ‘anhu berkata mengenai shalat berjama'ah, “Aku betul-betul melihat, tidak seorang pun di antara kami yang tidak melakukannya (shalat berjama'ah) selain orang yang munafik tulen. Bahkan ada seorang yang sampai bergelayut di antara dua orang disam-pingnya agar dapat berdiri di dalam shaf (karena ia masih sakit).” (HR. Muslim)

3. Meninggalkan Shalat Menjadi Sebab Mendapatkan Su’ul Khatimah

Imam Abu Muhammad ‘Abdul Haq rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwa Su’ul Khatimah -semoga Allah melindungi kita darinya- tidak akan terjadi terhadap orang yang kondisi lahiriahnya lurus (istiqamah) dan batinnya baik. Alhamdulillah, hal seperti ini tidak pernah didengar dan tidak ada yang mengetahui pernah terjadi. Tetapi ia terjadi terhadap orang yang akalnya rusak dan ngotot melakukan dosa besar. Bisa jadi, kondisi seperti itu menguasainya lalu kematian menjem-putnya sebelum sempat bertaubat, maka syaithan pun memperdayainya ketika itu, nau'udzu billah. Atau dapat terjadi juga terhadap orang yang semula kondisinya istiqamah, namun kemudian berubah dan keluar dari kebiasaannya lalu terus berjalan ke arah itu sehingga menjadi sebab Su’ul Khatimah baginya.” (At-Tadzkirah: 53)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesung-guhnya ukuran semua amalan itu tergantung kepada kesudahannya.” (HR. Bukhari)

Sementara orang yang melakukan shalat tetapi buruk dalam mengerjakannya, dia terancam mendapat Su’ul Khatimah, maka terlebih lagi dengan orang yang sama sekali tidak 'menyapa' shalat?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat seorang yang shalat tetapi tidak sempurna dalam ruku'nya, ia seperti orang yang mematok-matok di dalam sujud shalatnya, maka beliau bersabda mengenainya, “Andai ia mati dalam kondisi seperti ini, maka ia mati bukan di atas agama Muhammad.” (Hadits Hasan)

4. Meninggalkan Shalat Menjadi Slogan Penghuni Neraka Saqar

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
“Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)." (Al-Muddatstsir: 27-30)

Dan firman-Nya, artinya:
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Kecuali golongan kanan. Berada di dalam surga, mereka tanya menanya. Tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa. ‘Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (neraka) Saqar? Mereka menjawab, ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin. Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama orang-orang yang membicarakannya.” (Al-Muddatstsir: 38-45)

Jadi, orang-orang yang meninggalkan shalat tempatnya di neraka Saqar.

5. Meninggalkan Shalat Merupakan Sebab Seorang Hamba Dipecundangi Syaithan

Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah tiga orang yang berada di suatu perkampungan ataupun di pedalaman, lalu tidak mendirikan shalat di antara sesama mereka melainkan syaithan akan mempecundangi mereka. Karena itu, hendaklah kalian bersama jama'ah sebab srigala hanya memakan kambing yang sendirian.” (Hadits Hasan)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits tersebut menjelaskan bahwa, “Syaithan adalah srigala atas manusia yang merupakan musuh bebuyutannya. Maka sebagaimana burung yang semakin berada di ketinggian, semakin jauh dari petaka, sebaliknya, semakin berada di tempat rendah, petaka akan mengintainya, demikian pula halnya dengan kambing yang semakin dekat dengan penggembalanya, semakin terjaga keselamatannya, semakin ia menjauh, semakin terancam bahaya.”

(Sumber: As-Shalah Limadza? Muhammad bin Ahmad al-Miqdam)

Demikian di antara bahaya meninggalkan shalat, dan tentunya masih banyak lagi bahaya-bahaya yang lain. Semoga dapat memotivasi kita di dalam meningkatkan kualitas shalat kita dan menjadi pengingat tentang besarnya urusan shalat sehingga tidak meninggalkannya. (Abu Hafshah)

Agar Shalat Menjadi Hal Yang Besar Di Mata Kita

Berikut ini langkah-langkah yang inysa-Allah akan menjadikan kita memandang shalat sebagai masalah yang besar:

Menjaga waktu-waktu shalat dan batasan-batasannya.
Memperhatikan rukun-rukun, wajib dan kesempurnaannya.
Bersegera melaksanakannya ketika datang waktunya.
Sedih, gelisah dan menyesal ketika tidak bisa melakukan shalat dengan baik, seperti ketinggalan shalat berjama’ah dan menyadari bahwa seandainya shalatnya secara sendirian diterima oleh Allah subhanahu wata’ala, maka dia hanya mendapatkan satu pahala saja. Maka berarti dirinya telah kehilangan pahala sebanyak dua puluh tujuh kali lipat.
Demikian pula ketika ketinggalan waktu-waktu awal yang merupakan waktu yang diridhai Allah subhanahu wata’ala, atau ketinggalan shaf pertama, yang jika orang mengetahui keutamaannya tentu mereka akan berundi untuk mendapatkannya.
Kita juga bersedih manakala tidak mampu mencapai khusyu’ dan tidak dapat menghadirkan segenap hati ketika menghadap kepada Rabb Tabaraka Wata’ala. Padahal khusyu’ adalah inti dan ruh shalat, karena shalat tanpa ada kekhusyu’an maka ibarat badan tanpa ruh.

Oleh karena itu Allah tidak menerima shalat seseorang yang tidak khusyu’ meskipun dia telah gugur kewajibannya. Dia tidak mendapatkan pahala dari shalatnya, karena seseorang itu mendapatkan pahala shalat sesuai dengan kadar kekhusyu’an dan tingkat kesadaran dengan kondisi shalatnya itu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba melakukan shalat dan dan tidaklah dia mendapatkan pahala shalatnya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau setengahnya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dihasankan Al-Albani)

Oleh karenanya beliau menegaskan dalam sabdanya, “Jika kalian berdiri untuk shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan meninggalkan dunia.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dishahihkan Al-Albani).


Rabu, 08 Agustus 2012

JILBAB

JILBAB dan kerudung sepertinya menjadi musuh tersendiri untuk perempuan yang hidup di jaman yang katanya serba boleh. Boleh karena siapa tidak jelas pemiliknya. Hanya ikut-ikutan saja itu sudah pasti.

Perempuan yang menolak menggunakan kerudung biasanya beranggapan bahwa kerudung itu dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Padahal pada jaman flinstone hidup pun mereka tidak menggunakan kerudung, apakah itu tidak lebih kuno?

Setelah dianggap kuno, kerudung juga dianggap tidak gaul. Kita ini ingin disebut anak gaul atau menaati perintah Allah.

Atau pemikiran seperti ini, kerudung itu hal kecil dan tidak perlu dipermasalahkan. Nah, masalah besar itu awalnya masalah kecil yang diremehkan dan terus ditumpuk hingga akhirnya bisa meledak.

Bisa jadi, yang penting hati kita baik itu sudah cukup. Tidak penting kerudung selebar apa, itu hanya masalah fisik semata. Tapi toh yang tidak berkerudung pun setiap minggu pergi ke salon, belum lagi make-up tebal menutupi. Bukankah itu fisik juga?

Terkadang perempuan berkerudung belum tentu baik, apalagi yang tidak memakai kerudung? Mereka beralasan dengan para perempuan yang memakai kerudung tapi masih bisa mencuri, sangat tidak logis karena yang tidak berkerudung pun banyak yang hobinya mencuri.

Sebelum memakai kerudung alangkah lebih baiknya kita memakaikan kerudung untuk hati supaya jadi baik hati. Yah! Ciri hati yang baik adalah memakai kerudung dan menutup aurat.

Timbul pertanyaan lagi, bagaimana jika memakai kerudung tapi masih maksiat? Nanti dosanya berlipat. Coba dipikirkan lagi, justru jika tidak memakai kerudung kemudian berbuat maksiat dosanya plus-plus malah.

Berkerudung membuat sulit berekspresi dan tidak bebas, kalau begitu lipstick, sanggul dan ke salon berarti membuat diri kita bebas begitu?

Kalau berkerudung nanti dibilang fanatik dan ekstrimis, padahal kita sudah fanatik dengan paham sekuler dan sangat ekstrim dalam membantah perintah Allah.

Takut tidak disukai kaum Adam karena berkerudung, susah laku dan menjadi perawan tua. Itukah masalahnya? Bukankah banyak juga yang berkerudung bahkan telah menikah? Tapi kalau calon suami tidak suka jika kita memakai kerudung. Berarti lelaki itu tidak layak untuk menjadi imam karena dia tidak taat kepada Allah di depanmu, siapa yang akan menjamin jika di belakang kita dia jujur?

Susah mencari pekerjaan, banyak bos yang tidak suka dengan dandanan ala arab seperti ini. Lalu akan memebantah perintah Allah demi pekerjaan, sebenarnya siapa yang memberi kita rezeki? Allah atau bos? Kita juga tidak diperbudak oleh budaya arab, ini sebuah simbol ketaatan kepada Allah karena bangsa arab tidak ada yang menggunakan jilbab atau kerudung.

Agama ini terlalu sempit, hanya melihat perempuan dari kerudung dan jilbab. Bukankah sekularisme, yang memisahkan agama dari unsur kehidupan juga hanya melihat perempuan dari paras dan lekuk tubuh?

Jilbab itu hanya simbol penindasan laki-laki terhadap perempuan, yang mengadakan acara miss universe dan melarang memakai jilbab siapa ya? Laki-laki juga.

Biasanya setelah itu, perempuan tidak ingin ada siapapun yang ikut campur dalam hal gaya berpakaian. Sayangnya, tayangan televisi, majalah, ataupun sinetron secara tidak sadar telah mengendalikan gaya berpakaian perempuan.

Belum lagi, memakai kerudung itu membuat kulit kepala panas, ketombe bermunculan, pusing juga ikut menemani. Kata siapa? Jutaan orang di dunia menggunakan kerudung tapi tidak ada satupun yang mengeluhkan hal itu. Itu hanya mitos dan isu semata.

Berkerudung itu tidak dibutuhkan pengalaman yang lama, seperti saat akan melamar pekerjaan karena berkerudung itu seperti menikah. Pengalaman tidak diperlukan maka keyakinan dalam hati akan menyusup dalam kalbu.

Begitu juga dengan masalah kesiapan, kerudung tidak butuh kesiapan. Mau menunggu kesiapan datang, sampai kapan? Maut yang menjemput tidak akan bertanya terlebih dahulu tentang kesiapan kita. Belum siap karena nanti ibu kita berkata “Kamu terlalu fanatik, nak.” Coba tuturkan dengan lembut kepada ibu jika tanda cinta kita kepadanya adalah menaati Allah pencipta-Nya.

Bagaimana dengan aktifitas nongkrong, clubbing, dan gossip karena tidak mungkin melakukan hal itu dengan pakaian yang menutup aurat. Itu perubahan yang baik, kenapa harus kita tolak kehadirannya?

Masih saja ada yang berpikiran jika berkerudung itu tidak wajib. Lau, untuk apa Rasulullah saw. memerintahkan kewajiban itu terhadap seluruh perempuan muslim di dunia?

Keyakinan dan kesiapan kita untuk berkerudung bukan datang begitu saja. Hidayah memang hak mutlak yang Allah miliki tapi ada wujud nyata yang harus kita lakukan. Lebih bertaqarrub lagi kepada-Nya supaya hidayah cepat tergapai. Karena saat kita melangkah satu jengkal saja, Allah akan mendekat satu depa dengan kita. Apalagi jika satu depa, maka Allah akan lebih mendekat dari langkah yang kita miliki.

Tunggu apalagi, mari berjilbab. Karena umur yang kita miliki tidak kita ketahui sampai mana batasnya. [hf/islampos/berbagaisumber]

Selasa, 07 Agustus 2012

doaku di 20 juli,

Setahun lagi telah berlalu,. Berkurang setahun lagi masa kontrak ku di dunia ini.Hari ini di tempat ini, ku merenungi, mengingati usiaku ke tahun 18, Alhamdulillah.. segala puji bagiMu ya Allah,,

Atas RahmatMu aku masih menjumpai hari ini..
syukurku,terimakasihku hanya padaMu ya Allah
yang sampai detik ini Engkau masih memberiku nikmat yang tak ternilai harganya,nikmat nafas,nikmat sehat,nikmat ibadah,nikmat nikmat nikmat dan nikmat yang begitu melimpah selalu Engkau beri untuk hambaMu ini.

18 tahun sudah ku injak kaki di bumiMu ini, sepanjang inikah perjalananku sudah? Ya Allah apa yang ku dapat ? mungkinkah ketaatan sudah benar-benar ku jalankan ataukah hanya kemaksiatan sepanjang perjalanan.? mungkin aku terlalu banyak bersenang-senang,bermain-main dengan waktu.sesalku hanya tumpukan dosa yang kian menggunung dari hari ke hari..

Ya Robbi,, bimbing hamba dalam melangkah
Jadikan sisa usiaku penuh manfaat dan barokah, dimana tak kan ku sia-sia kan sedetikpun waktu yang Engkau beri dengan segala jasad yang Engkau pinjamkan ini selain hanya untuk mengingatMu

Ya Allah,, biarlah jika cita dan cinta tak berpihak di hidupku,, ku yakini itu tak lain karena Engkau menyayangiku,, jadikan aku manusia yang selalu bersyukur dan berbaik sangka dengan segala dugaanMu ya Robb..

bersamaMu disini tak kurasa sepi,, hanya ketentraman kudapati,,
maka pintaku Ya Rohiim jangan pernah Kau palingkan cahayaMu dari hamba yang berlumur dosa ini,,


Allah ya Adzim antal adzim
Qad hammana hammun Adzim
Wa qullu shay in hammana
...Ya hunu bis mika Ya Adzim

Wahai Dzat yang Maha Agung, Engkaulah Dzat yang Maha Agung,Sungguh dukacita yang besar telah mendukacitakan kami,
Dan setiap setiap dukacita yang mendukacitakan kami akan menjadi ringan,Dengan menyebut namaMU, wahai Dzat Maha Agung.

18 tahun sudah usiaku kini..
Suka duka ku lalui,,
Catatan2 gelap masa lalu terurai
Pun tak ku pungkiri hanya guratan2 noda dosa menutupi
Pada siapa lagi ku memohon ampun selain kepadaMu ya Robbul izzati

Ya Allah ya Tuhan ku, aku telah
dzalim terhadap diriku dan apabila Engkau tidak mengampuni ku
niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi

Andai usiaku sampai disini
Izinkan aku bertaubat dengan sebenar-benar taubat
Sebelum Kau utus Malaikatul maut untuk mencabut nyawa dalam diri ini
Cukupkanlah amal ibadahku sebagai bekalanku menuju akhiratMu ya Robbi

Namun andainya Engkau beri waktu yang lebih panjang dari hari ini,
Jangan Engkau biarkan aku menjadi hamba yang lalai
Hindarkan aku dari sesuatu yang melalaikanku dari mengingatMu Ya Robb..


Wahai Alloh, wahai Yang Maha Mendengar,Maha Penggenggam Alam semesta,
inilah hamba,diri yang lemah. diri yang tubuhnya
kotor berlumur dosa, yang hidupnya berselimut aib,
kini berada di hadapan-Mu..
Ampuni Ya Allah..
sebusuk apapun kehidupan yang pernah ku lalui.
sebanyak apapun dosa-dosa yang melumuri tubuh ini,
hapuskan Ya Allah,..
segelap apapun masa lalu ku.

Ya Allah,.. wahai Yang Maha Pengampun,
hamba datang kepada-Mu Ya Allah,
hamba ingin hidup hamba beruba,
Gantikan segala kebusukan hamba menjadi kesucian dalam pandangan-Mu,
gantikan segala kegelapan dengan cahaya-Mu Ya Allah,
gantikan segala kedzaliman ku menjadi hidayah taufik-Mu,
gantikan Ya Allah
segala kehinaan ku dengan kemuliaan di sisi-Mu.

Robbana attinna fiddunnya hasanah wafilakhirati hasanah waqina 'azzabannar.
Wa adkhilnal jannata ma'al abrori, ya azizu, ya ghafar, ya robbal 'alamin.

Kecewakah Ketika Hidup Tak Sesuai Rencana ???




Dari judul tersebut diatas pasti akan jawab dengan tegas, "jelas kecewa"

Wajarlah bila manusia masih memiliki rasa kecewa. Namun rasa kecewa itu tak perlu ditanggapi secara berlebihan, mengapa..?? Karena kita punya anti kecewa yang dapat kita petik dari sebuah Firman suci_Nya dalam Al_Qur'an
"Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh." (QS. 7:183)
"Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya"(QS. 86:16)
Nah mengapa harus kecewa, bukankah Tuhan sudah mempersiapkan rencana lain yang lebih indah.

Betulkah Tuhan sudah mempersiapkan rencana yang lebih indah..?
Mengapa masih bertanya juga, coba perhatikan kita bisa hidup hingga detik ini...memangnya itu rencanamu. pernahkah kita merencanakan hidup sampai kapan atau mati pada tahun berapa..? Oh...jika kau pandai mensyukuri tentunya kau akan tahu, inilah rencana tuhan yang telah dirancang berpuluh ribu tahun sebelum kau terlahir. Bayangkan jika kau direncanakan bertahan hidup hanya hingga detik ini, apakah semua rencanamu yang sudah dirancang sedemikian hebatnya masih berguna untukmu..? Indah bukan rencana Tuhan itu, untuk itulah sahabatku jangan merasa kecewa ketika hidup tak sesuai rencana, kegagalan itu akan menggiringmu ke arah yang lebih baik di mata Tuhan...percayalah dan yakinlah....

Kalau begitu mengapa kita harus membuat rencana jika memang rencana Allah lebih indah dan memang sudah dipersiapkan untuk kita. Oh..bukan begitu. " Hidup memang harus punya rencana, sebab jika hidup tidak punya rencana yang baik, kita tidak akan pernah tahu bahwa Allah swt akan memberikan rencana dan hasil yang terbaik dibanding dengan rencana kita yang baik itu "

Dalam kehidupan, perencanaan itu memang sangatlah penting namun kitapun harus siap jika apa yang didapat akan keluar dari target yang sudah kita tentukan. Untuk itulah hidup tak sesuai rencana juga amatlah penting karena hidup itu adalah misteri, untuk itulah jangan kecewa jika hidup tak sesuai rencana. memang rasa kecewa akan datang jika rencana tak sesuai harapan tapi seiring waktu berjalan kemudian kita akan tahu bahwa rasa kecewa itu akan sangat menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan jauh lebih baik dari apa yang diharapkan sebelumnya.

Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia.Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin saja kita mengalami suatu kegagalan atau pencapaian target yang tak sesuai dalam hidup. sehingga kita merasakan hal yang kurang mengenakkan dan kemudian memandangnya menjadi sesuatu hal yang buruk. Maka keburukan akan terjadi jika kita memandangnya dari satu sisi saja. Coba bila kita berani memandang ke sisi yang lain, maka disitu akan ditemukan pemandangan yang jauh berbeda.

Saya beri contoh, seorang ibu sedang menyulam dengan berbagai macam warna benang hingga benang2 itu terlihat kusut ketika kita memandangnya dari arah bawah, tapi coba perhatikan ketika kita melihat dari bagian atas wow..ternyata benang2 itu membentuk pemandangan yang luar biasa indahnya.

Ketika sebuah proses tidak sesuai dengan rencana dan kegagalan terjadi tak usahlah menyurutkan semangat kita. Allah maha tau ketika kita kecewa dan sedih tapi semua itu akan tergantikan dengan kebahagiaan tinggallah waktu diiringi usaha yang akan menentukan proses selanjutnya. Cobalah perhatikan dibalik semua kejadian akan ada hikmah yang membuat kita semakin kuat dan semakin lebih baik. Untuk itu ikhlaskanlah semua yang Allah telah gariskan untuk kita, Allah tak akan mungkin membiarkan hambanya dalam kesulitan tentunya akan diberikan kemudahan. Pokoknya singkapi semua dengan rasa syukur dan sabar, juga hadapi semua kegagalan dengan hati yang tulus dan penuh semangat..Terangkan pikiran, buang rasa kecewa jauh-jauh dan yakinkan dalam hati bahwa Allah akan memberikan yang terbaik.

Satu hal yang membuat kita dewasa adalah masalah, dunia diciptakan memang dengan semua permasalahannya dimana tugas manusialah untuk memecahkan masalah dan Allah sudah memberikan petunjuk lewat Al-qur'an dan hadist. Maka hadapilah masalah itu jika memang masalah itu bisa memberikan manfaat bagi banyak orang.

Allah SWT, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 216, “Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt.”

8 Langkah Mengatur Waktu Belajar Anda

KOMPAS.com - Menjadi mahasiswa memang menyenangkan, namun Anda tahu bahwa Anda harus bertanggung jawab sendiri terhadap waktu dan keuangan Anda. Waktu terus bergulir dan harus dimanfaatkan dengan baik agar Anda bisa mencapai hasil maksimal dalam studi Anda.

Terlalu banyak waktu untuk belajar sama buruknya dengan terlalu banyak bermain. Aturlah dengan proporsional. Langkah-langkah berikut bisa membantu Anda untuk mengatur waktu dengan baik.

1. Ketahui waktu personal
Untuk mulai mengatur waktu, Anda perlu mengetahui terlebih dulu alokasi waktu Anda dan sisa waktu yang tersisa. Survei waktu personal akan membantu Anda untuk memperkirakan waktu yang biasa Anda habiskan untuk aktivitas rutin.

Untuk memperoleh perkiraan yang akurat, Anda harus menelusuri waktu yang Anda habiskan dalam sepekan. Caranya, perkirakan waktu yang Anda habiskan untuk setiap aktivitas per hari, lalu kalilah dengan tujuh untuk mendapatkan total aktivitas rutin Anda dalam sepekan. Setelah itu, kurangkan dengan 168, total jam dalam sepekan. Sisa waktu ini adalah waktu-waktu yang harus Anda alokasikan untuk belajar.

___x7 = ___ waktu tidur
___x7 = ___ waktu mandi dan berdandan
___x7 = ___ waktu makan termasuk persiapannya
___x7 = ___ waktu jalan-jalan pad ahari kerja
___x7 = ___ waktu jalan-jalan pada akhir pekan
___x7 = ___ waktu untuk sesi khusus, seperti beribadah, kursus, dsb
___x7 = ___ waktu untuk mengerjakan tugas
___x7 = ___ waktu bekerja
___x7 = ___ waktu untuk kuliah
___x7 = ___ rata-rata waktu untuk bersosialisasi, nongkrong (cobalah jujur)
TOTAL = ___
Sisa waktu Anda: 168 jam - (TOTAL) = ___


2. Formula jam belajar
Untuk mencapai nilai yang baik, Anda tentu perlu mengalokasikan waktu belajar setiap pekan dengan baik pula. Gunakan aturan praktis, seperti belajar dua jam per pekan untuk mata kuliah yang mudah, tiga jam di kelas untuk kelas mata kuliah yang lebih sulit dan empat jam untuk kelas mata kuliah yang sulit.

Misalnya, mata kuliah kalkulus ditetapkan sebagai kelas sulit sehingga perlu 12 jam dalam sepekan untuk mempelajarinya secara khusus. Jika perlu, mengalokasikan lebih banyak jam bisa dilakukan.

____x2 = ____ jam belajar mata kuliah yang mudah
____x3 = ____ jam belajar mata kuliah yang lebih sulit
____x4 = ____ jam belajar mata kuliah yang paling sulit
TOTAL = ____

Bandingkan jumlah jam yang Anda dapatkan di sini dengan hasil survei sebelumnya. Ini waktu dimana banyak mahasiswa akan sedikit stres. Namun, yakinkan diri bahwa tak perlu cemas. Ini bukan sekadar soal kuantitas waktu belajar, namun juga menentukan kualitas. Cobalah selama seminggu dan buat penyesuaian yang diperlukan.

3. Jadwal harian
Banyak metode yang dapat disesuaikan dengan kepribadian Anda, bisa berupa buku catatan, poster yang ditempel ke dinding kamar Anda atau cuma kartu 3x5 cm.

Setelah Anda menentukannya, mulailah dengan memasukkan jadwal utama, seperti kelas kuliah, bekerja, makan, dan sebagainya. Lalu masukkan jadwal belajar Anda seperti yang sudah Anda rumuskan di poin 2. Aturlah agar Anda belajar pada jam-jam saat Anda masih bersemangat. Jadwalkan istirahat selama 10 menit dalam setiap jamnya.

Pikirkan secara realistis. Jika Anda mengambil waktu kursus, Anda harus sadar bahwa Anda perlu menyediakan waktu tambahan untuk kembali mempelajarinya di luar waktu kursus. Jika Anda tidak menemukan waktu lagi untuk belajar atau akhirnya benar-benar tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi, Anda bisa meringankan beban Anda. Pikirkan hal-hal yang paling penting bagi Anda untuk saat ini.

4. Tak perlu perfeksionis
Mencoba untuk menjadi orang yang perfeksionis hanya akan membawa Anda pada keterpurukan. Tak ada orang yang sempurna. Tugas-tugas yang sulit biasanya dihindari dan ditunda. Anda perlu menetapkan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga perlu tantangan.

5. Belajar untuk berkata 'tidak'
Sebagai contoh, seorang teman ingin mengajak Anda menonton film malam ini. Padahal Anda sudah menjadwalkan besok waktunya bersosialiasi dan malam ini Anda harus belajar dan mencuci pakaian. Anda sebenarnya tidak tertarik. Anda ingin mengatakan tidak, namun Anda tidak suka mengecewakan orang lain. Mengatakan "tidak" dengan sopan harus menjadi kebiasaan. Berani berkata "tidak" membuat Anda bebas menggunakan waktu untuk hal-hal yang penting.

6. Belajar menetapkan prioritas
Prioritaskan tanggung jawab dan janji Anda. Banyak orang tidak tahu cara memprioritaskan sesuatu dan mudah menunda-nunda pekerjaan.

Salah satu metode yang bisa membantu Anda adalah daftar ABC. Tempatkan hal-hal yang harus dilakukan hari itu juga dalam kelompok A. Sementara hal-hal yang bisa diselesaikan dalam seminggu bisa dimasukkan dalam kelompok B, hal-hal yang bisa dilakukan dalam waktu sebulan dimasukkan saja ke dalam kelompok C.

7. Mengombinasikan lebih dari satu aktivitas
Saran lainnya adalah mencoba untuk menggabungkan sejumlah aktivitas dalam satu waktu. Ketika berangkat ke sekolah, Anda bisa sekaligus mendengarkan rekaman catatan. Ini memungkinkan waktu belajar selama satu atau dua jam dalam sehari. Ketika Anda menonton, bisa sekaligus menghitung pengeluaran Anda. Jadilah kreatif.

8. Kesimpulan
Setelah menetapkan dan mematuhi jadwal menjadi kebiasaan, Anda akan menyesuaikan diri. Jujurlah pada diri sendiri dalam membuat dan menaatinya. Lebih mudah untuk melakukan sesuatu dengan waktu tersisa daripada mencari waktu ekstra untuk melakukan sesuatu.