Rabu, 13 November 2013

CARA BARAT MENGHANCURKAN ISLAM

menurut Syeikh Abdullah Nashih Ulwan

Setelah gagalnya perang salib pertama yang berlangsung selama dua abad dalam upaya mencabut Islam dari akarnya, orang-orang Kristen mulai mengadakan kajian yang cermat dan membuat program untuk menghancurkan umat Islam. Rencana mereka itu secara bertahap adalah sebagai berikut :

Pertama : Menghancurkan Pemerintahan Islam

Inggris, Yunani Italia, dan Perancis menggunakan saat lemahnya Daulah Utsmaniyah karena perselisihan yang berkecamuk di dalam tubuh Daulah itu. Mereka bagai segerombolan serigala lapar menyerbu dengan ganasnya, menguasai tanah-tanah daulah. Diantaranya adalah ibukota Daulah, Istambul. Kemudian diadakan perjanjian perdamaian Luzan. Inggris memberi isyarat kepada penghianat besar, Attaturk, bahwa Inggris tidak akan menarik pasukannya dari tanah Turki, kecuali setelah dilaksanakan kesepakatan dengan syarat-syarat berikut :

1. Menghapus Khilafah Islamiyah, mengusir khalifah dari Turki, dan merampas harta bendanya.

2. Turki berjanji untuk menumpas segala gerakan yang dilancarkan oleh para pembela khilafah.

3. Turki harus memutuskan hubungan dengan Islam.

4. Turki harus memilih undang-undang sipil sebagai penggamti undang-undang yang diambil dari hukum Islam.

Selain itu, menghapus mahkamah(pengadilan) syariah, sekolah-sekolah agama,wakaf, hukum waris, dan mengubah azan dengan bahasa Turki, mengganti huruf arab dengan huruf Latin,mengganti hari libur pada hari Jumat menjadi hari Minggu, dan semua ini terlaksana tuntas pada tahun 1928.

Pengkhianatan Attaturk berhasil melaksanakan segala persyaratan ini. Dan Inggris beserta para sekutunya mengakui kemerdekaan Turki. Mereka menyalami Attaturk atas keberhasilannya menghapus khilafah, mensekularkan Negara dan memerangi Islam.

Ketika Curzon, menteri luar negeri Inggris, berdiri di majelis umum Inggris (The House Of Common) melaporkan apa yang terjadi di Turki, sebagian perwakilan Inggris memprotesnya. Merekapun menyangkal mengapa Inggris mengakui kemerdekaan Turki yang disekitarnya mungkin berkumpul Negara-negara Islam yang kemudian bersama-sama menyerang Barat. Curzon menjawab, “Kita telah menghancurkan Turki yang tidak memungkinkan mendirikan satu negarapun yang membelanya sejak hari ini.Sebab, kita telah menghancurkan kekuatannya yang terwujud dalam dua dimensi.: Islam dan khilafah.” Para hadirinpun bertepuk tangan,dan tidak terdengar lagi bantahan.

Kedua : Menghancurkan dan Menghapus Al-Qur’an

Hal ini dilakukan karena ajaran salib (Kristen) beranggapan bahwa Al-Qur’an adalah sumber pokok kekuatan orang-orang Islam, sumber mereka untuk kejayaan, kekuatan dan kemajuannya yang telah berlalu.

1. Gladstone, yang menjabat perdana menteri Inggris selama empat kali (1864-1874, 1880-1885, 1886-1891, 1892-1894) dalam majelis umum (the house of common) Inggris, sambil mengangkat Al-Qur’an, mengatakan, “Selama Al-AQur’an ini berada di tangan orang-orang Islam, maka Eropa sama sekali tidak akan dapat menguasai Dunia Timur. Bahkan Eropa itu sendiri akan terancam.”

2. Seorang missionaris, William Jeford Balcrof, berkata, “jika Al-Qur’an dapat disisihkan dan kota Mekkah dapat diputuskan hubungannya dari Negara-negara Arab, maka sangat memungkinkan bagi kita untuk melihat seorang Arab secara bertahap mengikuti kemajuan Barat, terjauh dari Muhammad dan sekitarnya.”

3. Seorang missionaris pendengki lainnya, Catly, berkata,, “Kita harus menggunakan Al-Qur’an sebagai senjata yang paling ampuh dalam Islam untuk melawan Islam itu sendiri, sehingga kita dapat menghancurkannya. Kita harus menerapkan kepada kaum muslimin bahwa yang benar dalam Al-Qur’an bukanlah baru, dan yang baru tidaklah benar.”

4. Seorang penguasa colonial Prancis di Aljazair, dalam peringatan seratus tahun kedudukannya, berkata, “Kita harus melenyapkan Al-Qur’an yang berbahasa Arab itu dari kehidupan mereka, dan melenyapkan bahasa Arab dari lidah mereka, agar kita dapat berkuasa penuh.”

Kenyataan ini menimbulkan kejadian unik di Perancis. Yaitu adanya usaha untuk melenyapkan Al-Qur’an dari jiwa pemuda Aljazair. Prancis mengadakan suatu eksperimen ilmiah, dengan memilih sepuluh pemudi muslimat berkebangsaan Aljazair yang oleh pemerintah Prancis dimasukkan di sekolah Prancis, diajari kultur Prancis, diajari bahasa Prancis, sehingga seolah-olah seperti seorang Prancis. Setelah sebelas tahun berlalu dari usahanya itu, sekolah mengadakan pesta meriah untuk melepas alumni. Diundang pula para menteri, ahli fikir dan para wartawan. Ketika pesta dimulai, semua hadirin dikejutkan dengan pemunculan pemudi-pemudi Aljazair yang mengenakan busana muslimat Aljazair. Surat kabar-surat kabar Prancis gempar dan bertanya –tanya. “Apa yang dilakukan Prancis di Aljazair, setelah berlalu seratus duapuluh delapan tahun dari masa pendudukannya?” La Couist, Menteri colonial Prancis menjawab, “Apa yang mesti saya lakukan, jika Al-Qur’an ternyata lebih kuat dari Prancis?”

Selasa, 06 Agustus 2013

Yang Muda Ingin Terlihat Tua, yang Tua Ingin Terlihat Muda



Aku kurang mengerti dengan manusia zaman sekarang. Makin aneh saja. Aku perhatikan, anak kecil pada berlomba-lomba supaya terlihat tua (baca: dewasa). Di usia yang masih sangat belia, mereka berdandan full make-up, memakai perhiasan berlebihan, dan pakaian yang cukup dewasa (tidak sesuai dengan umur mereka). Di mall, aku pernah (bahkan sering) jumpa sama anak berusia sekitar 5-7 tahun yang memakai high heels dan pakaian yang ‘dewasa’. Hell yeah! What is the point? Aku melihat ibunya di sebelah, well aku langsung tahu itu ulah siapa. You know who.

Aku juga sering baca majalah remaja dan melihat foto anak-anak ‘tua’ ini. Aku tidak membayangkan berapa umur model di majalah remaja ini. Mamaku aja tertipu sama gaya mereka. Aku pernah iseng nanya ke mama ‘tebak ma, cewek ini umurnya berapa?’. Mama jawab ’21 tahun ya?’ HAHAHA dan ternyata umur cewek di dalam majalah itu masih 13 tahun. Bayangikan aja gimana dewasanya gaya si anak sampai membuat mamaku tertipu!

Sebenarnya, fenomena ini terkait dengan peran orang tua dalam mendidik dan memahami pola perkembangan anak. Sehingga mereka bisa membimbing anak sesuai dengan usia anak. Selain itu, apalagi kalau bukan peran media dalam mempengaruhi mindset anak. Lagu-lagu cinta yang dibawain oleh anak ‘bau kencur’ dan sinetron/drama percintaan yang berlatar belakang anak SD (anak SD aja udah bahas cinta?!) berpengaruh pada gaya hidup anak masa kini. Percaya atau tidak.

Kalau tadi kita membahas yang muda ingin terlihat tua, ada fenomena lebih unik lagi nih. Yang tua malah ingin terlihat muda! Walah walah #gelengkepala. Aku melihat beberapa orang tua yang umurnya udah berkepala empat dan lima (enggak muda lagi deh!), pada pengen bergaya layaknya anak ABG. Haduh miris! Kalau bisa, memilih pakaian pun yang sesuai dengan trend masa kini. Milihnya di bagian pakaian remaja #ngakak.

Sebagai anak muda, kadang aku cuma bisa geleng-geleng kepala sendiri melihat tingkah mereka. Mungkin sisi positifnya, si ibu/bapak ingin terlihat tetap modis meskipun umurnya sudah tidak muda lagi. Dengan kata lain, ingin menunjukkan eksistensi diri. Selama si ibu/bapak masih sadar sama umurnya sih tidak masalah. Ini terkadang gayanya malah melebihi gaya anak muda itu sendiri #kacau.

Itu masih dari segi pakaian. Kadang malah si bapak/ibu ini kan pada aktif media sosial (misalnya Facebook/Twitter), terus buat statusnya yang 4L4Y gitu. Misalnya, setelah melakukan sesuatu, langsung buat status. Atau buat status yang galau (contoh: Aduh bingung nih, mau makan di restoran A atau restoran B yach?) #mbeeek. Terus kadang mereka narsisnya itu tidak ketulungan. Posting foto sendiri tiap angle #gubrak. Memang tidak ada salahnya sih melakukan itu semua, tapi kadang miris sendiri liatnya. Kok bisa?!

Nah, kalau fenomena ini bisa terjadi karena beberapa penyebab. Pertama, kemungkinan masa muda yang belum memuaskan. Mungkin dulu waktu muda, mereka enggak sempat/enggak bisa melakukan hal-hal seperti itu. Jadi di usia yang udah tidak muda ini, mereka masih bersikap layaknya anak muda (istilah lain #puberkedua haha). Penyebab kedua, bisa juga karena pengaruh lingkungan. Mungkin mereka punya anak yang beranjak remaja atau teman-teman yang masih bergaya muda, jadi ya kebawa suasana. Kalau mau dibahas sih, penyebab fenomena ini ada banyak banget.

Kalau dilihat sekilas dari judulnya saja, mungkin sudah bisa buat kita semua berpikir. Yang muda ingin terlihat tua, yang tua ingin terlihat muda. Bertolak belakang kan? Perumpamaannya sih gini: waktu dulu masih kecil, kita pengen cepat dewasa karena merasa akan lebih bebas berperilaku (tidak dikekang atau diatur orang tua). Tapi ketika sudah dewasa, kita malah ingin balik jadi anak-anak lagi, karena waktu kecil itu kita tidak punya banyak beban pikiran dan masalah. Pernah merasakan hal itu?

Tapi hidup ini kan tidak bisa diatur sesuai dengan keinginan kita. Walaupun pada hakikatnya, manusia sering berubah-ubah. Sekarang ingin ini. Besoknya ingin yang lain. Susah bertahan pada satu keinginan saja. Hal itu serupa dengan judul artikel ini. Setiap manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang ia dapatkan. Yang muda ingin terlihat tua. Yang tua malah ingin terlihat muda.

Kalau aku sih inginnya jalani hidup sesuai dengan umur aja deh. Sekarang umur kamu berapa? Ya sesuaiin aja layaknya perkembangan di usia kamu. Orang lain pun melihatnya akan merasa nyaman. Bagaimana menurut kamu? Setuju atau punya pendapat lain? ;)

Senin, 01 Juli 2013

30 Lagu Inspiratif

Musik adalah hal yang menakjubkan. Lirik yang menginspirasi dapat memberi motivasi dan membangkitkan semangat kepada pendengarnya. Berikut adalah daftar 30 lagu inspiratif yang akan membantu Anda untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini.
lyricsandmelodies.blogspot.com

lyricsandmelodies.blogspot.com
30. Stronger (What Doesn’t Kill You) – Kelly Clarkson

What doesn’t kill you makes a fighter. Lagu ini, yang dinyanyikan oleh peserta American Idol Season 1. Lagu ini dapat membantu Anda untuk mengevaluasi hidup Anda ketika sesuatu tidak berjalan dengan mulus. Belajar dari kegagalan dan kembali berjuang sehingga Anda dapat mencapai tingkat berikutnya.
29. Don’t Stop Believing – Journey

“Don’t stop believin’. Hold on to the feelin’”. Ingat ketika Anda memulai sesuatu yang baru? Bagaimana rasanya? Kadang perjalanan itu tidak selalu lancar, tapi ingat apa yang memotivasi
28. Ain’t No Mountain High Enough – Marvin Gaye & Tammi Terrell

“Don’t you know that there ain’t no mountain high enough. Ain’t no valley low enough, ain’t no river wide enough. To keep me from getting to you, baby “. Apapun yang menjadi tujuan Anda, mungkin ada hambatan di jalan, tetapi Anda dapat mengatasinya untuk mencapai tujuan tersebut.
27. Save the World – Swedish House Mafia

“Who’s gonna save the world tonight? Who’s gonna bring you back to life?”. Memotivasi diri sendiri untuk melakukan apa yang hendak ingin dicapai
26. Skyscraper – Demi Lovato

“Go on and try to tear me down. I will be rising from the ground”. Jika Anda melihat rintangan menghalangi Anda, Anda dapat menghindari mereka dan membangun kembali. Hidup memiliki pasang dan surut dan terserah kepada Anda untuk membangun fondasi yang kuat sehingga Anda dapat terus membangun gedung pencakar langit sendiri.
25. Get up Stand up – Bob Marley

“Get up, stand up: don’t give up the fight!”. Bangunlah, berdiri,jangan menyerah.
24. You’re Beautiful – James Blunt

“But we shared a moment that will last ’til the end.”.Ketika kehilangan orang yang dicintai, dan tidak mungkin bersamanya, kamu harus tetap menjalani hidup yang telah direncakan.
23. It’s My Life – Bon Jovi

“It’s my life. And it’s now or never”. Kita hanya memiliki satu kehidupan, mengapa menunda-nunda hal yang penting?
22. Beautiful – Christina Aguilera

“You’re beautiful. No matter what they say”.. Ada sesuatu yang indah di dalam setiap diri seseorang. Jangan fokus pada hal negatif, fokus pada positif.
21. Tubthumping – Chumbawumba

“I get knocked down, But I get up again, You’re never going to keep me down”. Aku terjatuh, tetapi aku bangkit lagi. Kamu tidak akan pernah membuat aku tetap berada di bawah.
20. Where is the Love? – Black Eyed Peas

“Take control of your mind and meditate”. Fokus pada tujuan Anda, jangan buang energi Anda pada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.
19. You Gotta Be – Des Ree

“Listen as your day unfolds. Challenge what the future holds”. Tetapkan tujuan Anda dan hadapi tantangan yang ada.
18. We are the Champions – Queen

“And bad mistakes I’ve made a few I’ve had my share of sand kicked in my face - But I’ve come through”. Kita semua memiliki hari buruk di mana semuanya terasa berat, tetapi berpikir tentang bagaimana Anda melaluinya dan bagaimana memgambil pelajaran dari hal tersebut.
17. Not Afraid – Eminem

“We’ll walk this road together, through the storm. Whatever weather, cold or warm”. Tidak semuanya harus dilakukan sendiri, berbagi dukungan Anda kepada seseorang yang yang disayangi.
16. Walking on Sunshine – Katrina and the Waves

This is just a great feel-good song.
15. Harder, Better, Faster – Daft Punk

“Work it harder, make it better, do it faster, makes us stronger”. Bekerja cerdas meningkatkan output. Fokus pada melakukan hal yang cerdas.
14. Human – The Killers

“Close your eyes. Clear your heart”. Kita sebagai manusia kadang-kadang perlu mengambil sedikit waktu untuk mengatur ulang rencana kehidupan kita agar bisa terus
13. Lust For Life – Iggy Pop

“I’m worth a million in prizes”. Apapun yang memotivasi Anda, menemukan bahwa semangat yang membuat Anda merasa seperti satu juta dolar.
12. Remember the Name – Fort Minor

“This is ten percent luck, twenty percent skill, Fifteen percent concentrated power of will ,Five percent pleasure, fifty percent pain”. Fokus dan kerja keras untuk mencapai tujuan Anda.
11. What a Feeling – Irene Cara

“Pertama, ketika tidak ada tapi mimpi bersinar lambat”. Semua tujuan mulai dari suatu tempat. Jauhkan mata Anda pada tujuan.
10. Imagine – John Lennon

You, you may say I’m a dreamer, but I’m not the only one”. Mencari tahu apa mimpi Anda dan berusaha untuk mencapai mimpi itu.
9. Perfect Day – Lou Reed

“Just a perfect day, problems all left alone”. Keluar dari masalah anda sejenak dan waktu untuk menikmati diri sendiri.
8. Teardrop – Massive Attack

“Most faithful mirror. Fearless on my breath“ Lihatlah diri Anda dan lihat apakah Anda sedang menuju ke arah yang Anda inginkan. Melakukan koreksi tanpa rasa takut.
7. Don’t Worry be Happy – Bobby McFerrin

In every life we have some trouble. But when you worry, you make it double”. Inspirasional lagu bobby McFerrin tahun 80-an mengingatkan kita bahwa semua orang khawatir tentang sesuatu, dan kita perlu meluangkan waktu untuk memiliki waktu untuk bahagia.
6. Always Look on the Bright Side of Life – Monty Python

““If life seems jolly rotten, There’s something you’ve forgotten!”. Fokus pada hal yang positif.
5. Here Comes the Sun – The Beatles

Little darling, I feel that ice is slowly melting”. Bahkan jika kemajuan lambat, kemajuan masih sedang dibuat.
4. Beautiful Day – U2

It’s a beautiful day. Don’t let it get away”. Merayakan kemenangan dan prestasi Anda, tidak peduli seberapa kecil prestasi itu.
3. Lovely Day – Bill Withers

“Ketika hari yang ada di depan saya. Tampaknya tidak mungkin untuk menghadapi “. Hidup kadang-kadang tampaknya tidak mungkin, tetapi selalu ada jalan, Anda hanya perlu tidak meskipun itu belum.
2. Stand By Me ~ Ben E. King

“No I won’t be afraid. Oh I won’t be afraid”. Tantangan itu mungkin tampak menakutkan, tapi jangan takut itu. Kami harus mengatasi ketakutan kita dan zona nyaman untuk kemajuan.
1. What a Wonderful World – Louis Armstrong

The colors of the rainbow so pretty in the sky”. Hidup bukanlah hitam dan putih, ada begitu banyak warna di luar sana untuk terus termotivasi untuk hidup. Lagu ini adalah menakutkan inspiratif ketika Anda mempertimbangkan berapa lama lagu ini telah berlangsung.

Minggu, 30 Juni 2013

ANAK INDONESIA TERUSLAH BERPRESTASI

Salah satu upaya menaikkan strata kehidupan adalah dengan pendidikan. Melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bagi seorang anak yang dilahirkan dari keluarga sangat sederhana bahkan kategori tidak mampu, terkadang menjadi sekedar impian. Tetapi ditengah kehidupan yang serba prihatin, mereka bekerja keras dan belajar tekun untuk meraih cita-cita.
Demikianlah kisah para narasumber Kick Andy kali ini. Imam Murti Wahyudi, salah satu pelajar SMKN 2 Cilacap ini telah meraih prestasi luar biasa pada Ujian Nasional yang diselenggarakan tahun ini. Anak ke-dua dari tiga bersaudara ini menjadi salah satu siswa peraih nilai UN tertinggi tingkat SMK seJawa Tengah & DIY, dengan nilai 38,90. Selama ini prestasinya disekolah memang sangat menonjol. Imam dibesarkan dari keluarga yang sangat sederhana. Bapaknya berprofesi sebagai buruh serabutan dan ibunya membantu nafkah keluarga dengan menjual kopi tumbuk. Keterbatasan ekonomi inilah yang membuatnya terpacu untuk merubah nasib keluarga menjadi lebih baik, lewat semangatnya giat belajar. Melanjutkan ke perguruan tinggi membutuhkan dana yang tak sedikit. Meski mimpinya untuk dapat melanjutkan kuliah sangat melekat besar dalam dirinya, namun nasib berkata lain. Hal itulah yang membuat kini Imam hanya bisa berdoa dan bertawakal agar kelak mimpi-mimpinya bisa terwujud.
Kemiskinan memang tidak identik dengan kebodohan. Meski datang dari keluarga sangat sederhana, Metta Andriani dikenal sebagai siswi yang pandai dan tekun. Tak kalah dengan mereka yang dibekali fasilitas berlebih. Lulus Ujian Nasional dengan nilai 56,45 - membuatnya menjadi peraih nilai UN tertinggi se-Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Tinggal di Dusun Trimulyo, Ngujang Tulungagung, sehari-hari Metta membantu sang ibu, Emi Supangatin, yang bekerja sebagai penjahit perusahaan konveksi. Untuk satu celana yang berhasil dijahitnya, sang ibu mendapatkan upah sebesar seribu rupiah. Sementara ayah Metta, sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap. Meski dibekali kemampuan yang unggul di bidang akademis, tetapi Metta pasrah jika suatu waktu ia tidak mampu melanjutkan kuliah karena terbentur biaya. Sambil menunggu penerimaan mahasiswa baru, kini Metta bekerja sebagai penjaga toko pakan burung yang tak jauh dari rumahnya. Ia mulai bekerja dari tengah hari hingga larut malam. Keinginan Metta saat ini, ia ingin dapat segera kuliah sesuai minatnya di bidang matematika.
Meraih cita-cita setinggi langit. Itulah harapan yang senantiasa diimpikan oleh seorang pelajar asal Jombang, Jawa Timur ini, Alvinura Fajrin. Mei lalu, ia akhirnya meraih nilai UN tertinggi se- Jawa Timur. Pelajar cerdas nan tekun ini, berhasil lulus SMA dengan nilai memuaskan 58,15. Baginya UN bukanlah momok yang perlu ditakuti, tapi dihadapi dengan persiapan yang matang. Demi meraih prestasi di sekolah, alvinura banyak menggunakan waktunya untuk belajar. Bahkan sejak kecil, meraih ranking di kelas adalah langganan baginya. Berbekal doa dan usaha yang tekun, Alvinura pantang menyerah meraih cita-citanya. Sehari-hari, Alvinura pun rajin beribadah dan berpuasa. Bahkan ia kerap bertukar pikiran dan membagi ilmunya dengan teman-temannya. Alvinura pun bertekad melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Saat ini, sambil menunggu masuk kuliah, alvinura mengikuti pendidikan guru pengajar Al qur'an.
Semangat pantang menyerah juga kuatnya keinginan untuk mengenal abjad di sekolah formal, membawa Besudut nekat keluar dari aturan kelompoknya. Untuk itu ia harus meninggalkan komunitasnya, karena yang dia lakukan itu dianggap telah melanggar adat. Setelah mengikuti pendidikan alterntif bersama KKI Warung Informasi (WARSI), Besudut sempat keluar rimba dan hidup bersama masyarakat. Bergaul dengan masyarakat desa di dalam sekolah merupakan hal yang baru bagi Besudut. Tahun 2003, setelah mengikuti pendidikan alternatif, Besudut mampu lulus ujian Paket A atau ujian setara tingkat Sekolah Dasar. Tak mau berhenti begitu saja, ia pun melanjutkan ke SMP Terbuka. Besudut atau Irman Jalil adalah Orang Rimba pertama yang menempuh pendidikan formal. Tak hanya tingkat SD dan SMP, ia juga sudah merasakan pendidikan di tingkat SMA. Untuk pergi ke sekolah, ia harus menempuh perjalanan 15 km dengan berjalan kaki dari tempatnya bermukim. Bahkan, ia pun dinyatakan lulus Ujian Nasional dengan nilai UN 32,2 dengan nilai tertinggi mata pelajaran Matematika 6,25. Cita-citanya sungguh mulia. Besudut ingin menjadi seorang pengajar yang berasal bagi kelompoknya sendiri dan mengajar kaumnya, hingga kini terus ia perjuangkan.

Selasa, 25 Juni 2013

administrasi keguruan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menyelenggarakan pendidikan bermutu menjadi tugas guru sebagai amanah dari segala pihak. Program peningkatan pendidikan melalui peningkatan kualitas guru memang merupakan pilihan prioritas yang logis. Hal seperti ini juga membanggakan bagi guru. Karena berarti, profesi guru dipandang sebagai profesi yang teramat mulia dan strategis dan mendapat perhatian lebih.

Sebagai guru yang profesional, maka hendaknya dalam kegiatan pengajaran guru telah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang kesuksesan dalam penyamapaian materi ataupun manajemen yang terkait. Maka dari itu, guru membutuhkan Administrasi yang disebut dengan Administrasi Guru.




B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian Administrasi guru?
b. Bagaimana peranan guru dalam memegang administrasinya?
c. Apa saja yang termasuk dalam Administrasi guru?

C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian administrasi guru
b. Mengetahui peranan guru dalam menjalankan administrasi di kelas
c. Mengidentifikasi macam-macam Administrasi Guru



BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Guru

1. Pengertian Administrasi
Kata “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan”.
Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.

2. Pengertian Guru
Guru adalah suatu sebutan jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis.

Jadi yang di maksud dengan administrasi guru adalah, segala hal yang di butuhkan oleh seorang pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran guna tercapainya tujuan umum pendidikan.

B. Guru sebagai pemegang Administrasi Kelas

Proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan dapat meningkat apabila guru mampu memahami dan menghayati profesinya dan dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif, Semua unsur dari Pendidkan dan tenaga kependidikan (PTK) mampu menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan. (PTK) dalam melaksanakan tugas profesinya dihadapkan pada berbagai pilihan, seperti cara bertindak bagaimana yang paling tepat, bahan belajar apa yang paling sesuai, metode penyajian bagaimana yang paling efektif, alat bantu apa yang paling cocok, langkah-langkah apa yang paling efisien, sumber belajar mana yang paling lengkap, sistem evaluasi apa yang paling tepat, dan sebagainya.

Administrasi guru mutlak diperlukan sebagai persiapan mengajar didepan kelas. Dengan adanya buku administrasi guru, sang guru akan mampu mengontrol dirinya dalam setiap sikap dan perbuatan pembelajarannya serta dapat dipertanggungjawabkan di depan publik dan komunitas pembelajaran.


C. Macam-macam Administrasi Guru
Seorang guru dituntut untuk memiliki profesionalitas yang tinggi terutama guru yang sudah memiliki sertifikat guru. Selain harus mempunyai beban mengajar 24 jam tatap muka setiap minggu, seorang guru juga dituntut memiliki perangkat administrasi dimana nantinya perangkat tersebut yang akan menunjuang proses pembelajaran.
Yang termasuk dalam kelengkapan administrasi Guru adalah :

a. Administrasi utama

1) Silabus
Sebuah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran yang mencakup SK, KD, Materi pokok, Kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi penilaian, Alokasi waktu, dan sumber belajar.
2) Kalender Pendidikan
Kalender yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan yang berhubungsn dengan proses akademik, seperti ujian semester, dan lain-lain.
3) ProgramTahunan
Suatu program belajar mengajar yang di susun oleh guru berdasarkan kurikulum untuk mempermudah proses mengajar dalam jangka waktu 1 tahun.





4) Program Semester
Suatu program belajar mengajar yang di susun oleh guru berdasarkan kurikulum untuk mepermudah proses mengajar dalam jangka waktu 1 semester.
5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sebuah perangkat pembelajaran yang mendukung seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.
6) Rencana Pelaksanaan Harian
Sebuah perangkat yang mendukung guru dalam mengajar selama satu pekan penuh.
7) Buku Pelaksanaan Harian
Sebuah buku yang di gunakan oleh guru dalam mengajar selama satu pekan.
8) Presensi Siswa
Suatu naskah yang di gunakan untuk mencacat kehadiran peserta didik.
9) Catatan Hambatan Belajar Siswa
Suatu perangkat dalam pembelajaran untuk mengetahui hambatan apa saja yang di alami oleh siswa dalam memperoleh pelajaran.

10) Daftar Buku Acuan
Daftar dari buku yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan buku pegangangannya.
11) Standar kompetensi dan kompetensi dasar
a. SK adalah ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus di capai, di ketahui, dan mahir di lakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang di ajarkan.
b. KD adalah penjabaran standar komptensi peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit di bandingkan standar kompetensi peserta didik





b. Sistem Penilaian

12) Analisis KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Suatu sistem penilaian dengan menggunakan acuan atau kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
13) Kisi-kisi Soal
Inti materi yang akan dikonversikan menjadi soal.
14) Buku Soal Ulangan
Buku yang berisi seluruh soal dari semua mata pelajaran
15) Analisis Butir Soal
Dilakukan untuk mengetahui apakah soal itu valid atau tidak. Dari hasil validitas itu dapat ditentukan soal mana saja yang dapat di jadikan alat evaluasi.
16) Program remidial dan pengayaan
Suatu bentuk kegiatan untuk melakukan perbaikan di salah satu mata pelajaran yang nilainya dibawah KKM.
17) Daftar nilai
Suatu bentuk daftar yang mencantumkan nilai dari semua mata pelajaran.
18) Buku Tugas mandiri Terstruktur
Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa yang harus diselesaikan dengan batas yang telah ditentukan oleh guru.
19) Buku Tugas Mandiri tidak terstruktur
Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa yang diselesaikan dan dikumpulkan pada batas maksimum yang ditentukan oleh guru dan siswa boleh mengumpulkannya kapan saja, yang paling penting adalah antara rentang batas maksimum yang telah diberikan.
20) Analisis Hasil Ulangan
Analisis untuk menentukan bagaimana penguasaan ¬¬¬¬siswa terhadap kompetensi yang diujikan.





c. Perangkat Tambahan

21) Jadwal mengajar
Jadwal yang dipegang oleh guru sebagai pedoman untuk mengetahui hari mengajarnya.
22) Buku batasan pelajaran
Salah satu kelengkapan administrasi yang berupa catatan batasan materi yang telah di sampaikan pada siswa.
23) Daftar buku pegangan
Buku pelajaran yang digunakan guru sebagai media bantu pembelajaran.
24) Jadwal pelajaran
Naskah yang berisikan berbagai macam pelajaran yang dipelajari selama satu minggu.












Kamis, 13 Juni 2013

KISAH HIDUP UJE

Kisah Hidup Uje (1) Masa Kecil Nakal Tapi Berprestasi
By Admin Islampos on April 26, 2013



Jefri Al Buchori - Sepohon KayuPerjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menenteramkan. Simak kisahnya berikut ini yang disarikan dari berbagai sumber.

_______

UJE mengaku bahwa masa lalunya sangat kelam. Adapun kemudian ia mau menceritakannya, ia berharap perjalanan hidupnya bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.

Terlahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta, Uje adalah anak tengah, ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandung Uje laki-laki, dan yang bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan Uje dan saudara-saudaranya berlima cukup dekat. Kadang-kadang ditingkahi dengan persilihan kecil namun dalam tahap wajar saja. Apalagi, jarak usia mereka tidak berjauhan.

Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu Uje biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten. Apih mendidik Uje bersaudara dengan sangat keras. “Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa shalat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih,” tutur Uje suatu kali suatu media.

Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik Uje dan saudaranya secara ketat. Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Apih akan membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan Uje dan saudaranya bila memang berbuat salah.

Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuat Uje menyukai pelajaran agama. Sewaktu kelas 5 SD, Uje pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama, pelajaran yang juga disukai adalah kesenian. “Entah mengapa, aku suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua,” kata Uje.

BERKEPRIBADIAN GANDA

Lulus SD, Apih memasukkan Uje dan kedua kakaknya ke sebuah pesantren modern di Balaraja, Tangerang. Papa Uje ingin anak-anaknya mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalan Uje sendiri.

Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Dan itu itu berlaku pada Uje. Sebagai anak tengah, Uje sering membuat orang tua kesal. Di pesantren, Uje juga sering berulah.

Menurut pengakuan Uje, salah satu kenalakannya, di saat yang lain shalat, ia malah diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai hukumannya, kepala Uje sering dibotaki. Tapi, tetap saja Uje tak jera.

“Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat,” ujar Uje. Bersama kedua kakaknya, Uje juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya mereka itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.

Bahkan, Uje juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa, Uje masih juga nakal. Tinggal dalam lingkungan pesantren, kelakuan buruk Uje bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya, Uje bosan bersekolah di pesantren.

Akhirnya, hanya empat tahun Uje di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, Uje keluar. “Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal.”

Kisah Hidup Uje (2) Mulai Kenal Dunia Malam
By Admin Islampos on April 26, 2013



Ustad Jeffri Al BuchoriSETIAP ada acara keagamaan Uje tak pernah ketinggalan. Namun, Uje juga selalu mau bila ada teman yang mengajaknya ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba! “Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali,” akunya.

Menurut Uje, masa SMA adalah masa paling suram baginya. Uje merasa tak pernah teman sebaya. Usianya memang masih 15 tahun ketika itu, namun ia bergaul dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan perempuan yang lebih tua. Di sekolah ini Uje hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharian Uje tak jauh berbeda. Malah makin parah.

Dari perkenalan dengan beberapa teman, Uje mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun, Uje mulai kenal dunia malam. Ia masuk sekolah hanya saat ujian. “Buatku, yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan,” ujarnya.

Uje pun lantas jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, Uje mencoba ikut. Usahanya tak sia-sia. Beberapa kali ia berhasil memboyong piala ke rumahnya sebagai the best dancer. Selain itu, ia juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai sekarang masih banyak teman Uje yang jadi penari di sana.

Yang paling menarik adalah Uje kemudian jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. “Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA,” paparnya.

Kisah Hidup Uje (3) Lupa Diri Karena Ketenaran
By Admin Islampos on April 26, 2013



jefri_al-buchori_lahir_kembali_2005UJE mengalami masa yang menurutnya paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkan Uje pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia seni peran. Aditya Gumai adalah orang yang melahirkan Lenong Rumpi yang melambungkan nama Oki Lukma.

Dari Aditya, Uje mengenal dunia akting. Waktu itu, Uje masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah Uje main sinetron. Mulanya Uje hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.

“Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka,” aku Uje.

Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang Uje menggantikan salah satunya. Ternyata Uje ditertawakan. Karena pada dasarnya Uje orang yang tidak suka diperlakukan seperti itu, Uje malah jadi terpacu. Uje makin giat berlatih akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, Uje sudah mendapat peran. Uje pun diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, Uje berhasil mendapat peran.

Tahun 1990, Uje main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang sebelah mata oleh bintang film. Dari keluarga, Apih mati-matian menentang Uje. Kenapa? Usut punya usut, rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film aksi, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari Apila, Uje menuruni darah seni.

Ditentang Apih tak membuat langkah Uje surut. “Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah,” papar Uje.

Sebagai bentuk perlawanan pada orang tua, Uje tak pernah pulang ke rumah. Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga dipanjangkannya. Uje seperti tak punya orang tua. Bahkan, menurut Uje, tak pernah terlintas dalam benaknya bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan. “Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata,” kenang Uje.

Pada saat bersamaan, karier Uje di dunia seni peran terus melaju. Uje membintangi sinetron drama Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar.

Uje semakin merasa bahwa pilihannya tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Uje bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombongan Uje makin menjadi. “Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku,” terangnya.

“DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH”

Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang kelam.

Sejak kenal sinetron, Uje makin menyukai dunia akting. Uje tak peduli meski Apih—ayahnya itu—menentangnya. Namun, belakangan Uje paham, di balik ketidaksetujuannya, sebetulnya orang tuanya itu menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang dimainkan Uje ditayangkan.

“Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui, ternyata aku bisa berprestasi,” ujar Uje.

Setelah itu, Uje mendapat berbagai tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain namanya makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.

“Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum ‘on’, kuminum satu lagi. Begitu seterusnya,” kenangnya.

Kisah Hidup Uje (4) Umroh Bersama Umi; Titik Balik Uje
By Admin Islampos on April 26, 2013



uje4PERNAH, karena pengaruh obat, suatu kali pandangan Uje jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan saja, ia harus mendekatkan wajahnya, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. “Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung,” kenangnya.

KECANDUAN KIAN PARAH

Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Uje menyesal bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, Uje berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihat Uje seperti itu, Apih mengatakan, “Laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata,” ujar Apih. Uje mengenang, “Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.”

Sore itu Uje dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberinya ongkos. Uje menurut. Begitu Uje pulang, Allah mengambilnya. “Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya,” papar Uje.

Sejak itu, Umi membesarkan Uje dan saudara-saudaranya. Tapi pasca kematian ayahnya itu, hidup Uje terus berjalan ke titik yang paling kelam. Kebandelannya bahkan makin menjadi dan Kesombongannya juga lebih besar daripada sebelumnya karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. “Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya,” aku Uje waktu itu.

Ketika temannya menasihati, ia mencibir. “Siapa dia sampai aku harus mendengarkan ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris!” seru Uje.

Uje tenggelam dalam dunianya sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, Uje beralasan karena ada masalah di rumah. Uje mengaku ia makin jauh dari Allah. Padahal, sebelah rumahnya terletak sebuah masjid. Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan pun, Uje tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk bertakbir, Uje malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana ia bisa berbuat maksiat.

Semua ilmu agama yang pernah dipelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang. Akal sehatnya seperti hilang. Kecanduannya pada narkoba juga makin parah, bahkan sampai mengalami over dosis dan Uje hampir mati. “Kejahatan demi kejahatan moral terus kulakukan,” sesal Uje.

NAMA DICORET

Suatu hari Uje merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan. Uje benar-benar ketakutan! Ia jadi gampang curiga pada siapa saja dan selalu berburuk sangka pada apa pun. Kesombongannya pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. “Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku,” cerita Uje.

“Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan,” ucap Uje. Orang-orang mengatakan, Uje sudah gila.

Pada saat bersamaan, kecanduannya pada narkoba membuatnya termasuk dalam daftar hitam dunia sinetron. Namanya dicoret. Tak ada lagi yang mau memakainya sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatnya juga menjauh. Uje dulu termasuk playboy.

Di saat Uje sendiri, ada Umi yang tetap menyayanginya dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang Uje, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama Uje agar berubah jadi lebih baik.

Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya pada Uje. Allah memberi Uje kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekam buat Uje.

DIAJAK UMI UMRAH

Suatu kali Uje bermimpi. Uje merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadnya sendiri dalam kain kafan. “Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi,” kata Uje.

Uje mengaku ia juga jadi takut mati. Padahal dulu ia sempat menantang maut. Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuat Uje sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti itu, yaitu Allah.

Uje teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatannya selama ini. Pelan-pelan, keadaannya membaik. Uje menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang ia lakukan. “Umi memang luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah,” ujarnya.

Dengan kondisi Uje yang masih labil dan rapuh, Uje dan Umi berangkat ke Tanah Suci. Kali ini Uje berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, ia mengalami beberapa peristiwa yang membuatnya sadar pada dosa-dosanya sebelumnya. Usai salat Jumat di Madinah, Umi mengajaknya ke Raudhoh. “Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah,” cerita Uje.

Ketika Uje, berjalan menuju makam Nabi Muhammad, Uje bersalawat. “Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu,” ujarnya.

Kisah Hidup Uje (5) Bertemu Pipik Sang Bidadari
By Admin Islampos on April 26, 2013



uje & pipitBAGAI sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah dilakukan oleh Uje, tergambar jelas di pelupuk matanya silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. “Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya,” aku Uje.

BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP

Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah.

Sepulang umrah, Uje mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi ia tergoda. Suatu malam, ia dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Ia memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena mereka sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temannya masih saja membawa cimeng—bahasa gaul narkoba. Apesnya, ia dan teman-temannya itu dirazia polisi di depan Hailai.

Teman-temannya yang lain kabur. Tinggallah ia sendiri, teman Uje yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Uje sulit kabur karena mobil yang mereka pakai adalah mobil Uje. Akhirnya mereka bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Uje dilepas karena tak terbukti membawa. Uje coba menelepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponnya.

Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak punya anak bernama Jeffry. “Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi,” tutur Uje.

Itulah puncak kemarahan Umi. Uje sendiri merasa sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongnya. Datang seorang gadis cantik dalam hidup Uje. “Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang,” urainya.

CUEK SAAT PACARAN

Pipik pertama kali melihat Uje tengah makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, Pipik bersama Gugun Gondrong. Setahu Pipit, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena ia memang suka menonton sinetron itu. Pipik meminta berkenalan dengan Uje, tapi Gugun melarang.

Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, Pipik bertemu lagi dengannya. Rambut Uje sudah dipotong pendek. Pipik nekat berkenalan dan mereka pun mulai dekat dan saling menelepon. “Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah ‘jadian’. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati,” cerita Pipik.

Menurut Pipik, awal pacaran, semangat Uje boleh juga. Pertama mereka pergi bareng, Uje datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Uje saat itu hanya membawa uang Rp 50 ribu, dan mengajak Pipit nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, mereka seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.

“Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri,” ujar Pipik.

Tentu saja keluarga Pipik tak ada yang tahu, karena sengaja disembunyikan. Sementara Pipik pun sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga mereka jarang ketemu. Mereka putus, namun kemudian bertemu lagi, dan ternyata Uje sudah punya gndengan yang lain. “Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian,” kata Pipik. “Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.”

Pipik sangat berarti buat Uje. Menurut Uje, Pipik sangat mengerti, peduli dan perhatian padanya. Padahal, Uje sempat hampir menikah dengan orang lain. “Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku,” Uje mensyukuri.

Uje kemudian mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. “Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah,” kata Uje. “Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.”

Untuk menghindari maksiat, Uje dan Pipik menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-teman Uje yang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahan itu. Setelah itu, mereka tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, mereka pun menikah secara resmi di Semarang.

Kisah Hidup Uje (6 – Habis); Hidup Di Jalan Dakwah
By Admin Islampos on April 26, 2013



Ustz.Jefri_rahmat (6)NAMUN, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelan Uje. Istrinya pun merasakan getahnya. Uje pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uang Pipit untuk membeli barang haram tersebut.

Kesulitan lain, Uje dan Pipik sama-sama menganggur. “Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue,” kenang Uje.

Tapi mungkin rezeki mereka bukan di situ. Kue yang mereka buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari Uje hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya mereka berhenti berjualan kue. Kehidupan mereka selanjutnya dijalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran.

MAKAN SEPIRING BERDUA

Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Perasaan sayang yang sangat kuat membuatnya mantap menikah dengan Uje. “Aku tak peduli lagi meski dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi,” cerita Pipit.

Awal menikah, mereka hidup seadanya, Umilah yang membiayai hidup mereka. Pipit dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah Pipit juga tidak lagi bekerja.

Tapi Pipit yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. “Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat sayang padaku,” ucap Pipit.

Pipit sendiri tak jera memberi masukan pada Uje untuk mengubah hidup. Mereka sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidup Uje mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah Pipit hamil. “Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu,” simpul Pipit.

HIDUP DI JALAN DAKWAH

Pelan-pelan, Uje kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidup Uje pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduanya kemudian meninggal karena kanker otak, memintanya menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura.

Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan pada Uje. Pertama kali ceramah, Uje ingat, ia mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam amplop itu Ia serahkan pada Pipik. “Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan,” kenang Uje.

Selanjutnya, kakak Uje memintanya untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian dipilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Ia mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuangan Uje tak semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahnya karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi Uje mencoba sabar.

“Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve,” ucap Uje. “Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.”

Kebahagiaan Uje dan Pipit bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah mereka. “Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami makin lengkap rasanya,” Uje bersyukur.

Sampai sebelum akhir hayatnya, Uje mengaku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik. “Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik,” pungkasnya.

Uje kini telah berpulang ke Rahmat-Nya. Selamat jalan, Uje! []

Sabtu, 01 Juni 2013

Galau Stadium Akut

Galau, alias kacau balau, alias ribet plus riweh, adalah virus pikiran yang menjangkiti banyak remaja saat ini. Si sinyal galau itu, juga bisa datang tanpa diundang, en pergi nggak dianter, biasanya nggak jauh- jauh dari persoalan asmara. Sebab lain may be bisa juga karena tugas yang nggak selesai- selesai, atau masalah keluarga yang bikin pusing kepala, en sederet persoalan lainnya.

Next, Perasaan galau ini biasanya mudah berkembang biak menjadi sebuah perilaku yang aneh dan malah bisa saja heboh. Dari mulai jadi bahan baku curhatan lewat status FB, sampe- sampe ada julukan khusus bagi para tersangkanya, yaitu ratu dan raja galau. Belum selesai ampe situ ajah, galau juga menjadi bahan bakar utama buat ngerasa bete tiap hari, ato marah- marah nggak jelas.

So, kalau kamu sekarang lagi galau, apa ya yang harusnya kudu kamu lakuin?

Cinta itu anugrah pren, maka dari itu jangan di tolak. Yang kya gitu manusiawi banget kok. Itu juga berarti nunjukin kalo kamu normal tau'. Jadi kudu banyak- banyak di syukurin malah.

Tapi anugrah itu seharusnya membahagiakan pren. Dan, kalau ternyata yang kamu alami sekarang, justru bukan sebuah kebahagiaan yang mendamaikan melainkan hanya luapan emosi atau malah jadi tambah ribetnya hidup kamu, maka kamu kudu curiga tentang definisi kamu tentang cinta atau rasa yang lagih kamu alamin itu. Kemungkinannya sih, biasanya hanya 2, kalo nggak cobaan, ya brarti nafsu. En inget loh, jangan aggap enteng keduanya, karena keduanya punya efek besar buat ngehancurin idup en masa depan kamu, kalo kamu nggak bisa ngehandlenya dengan baik.

Kali emang bener ya kata orang- orang tua, kalo idup emang nggak melulu kudu mikir tentang cinta aja, ya walo idup nggak bakalan kerasa idup kalo nggak ada cinta. Tapi lihat deh, u r still young pren, masih banyak yang bisa kamu pikirin dan kamu lakuin ketimbang ngurusin soal hati plus kegalauan kamu yang tiada berujung, tapi udah pasti nambahin beban buat kamu. Asli deh, idup sekali aja jangan di buat ribet pren, nikmatin aja idup dengan ngelakuin hal- hal yang membesarkan dan mendamaikan kamu. So, kalo udah gitu bakal selesei tuh benang runyam ke galauan kamu, lengkap dengan segala pernak perniknya.

Cukuplah kesadaran atas 24 jam pengawasan yang dilakukan Allah atas kita itu, menjadi rem kita buat nerusin kegalauan karena yang dikepala cuman hanya urusan tuh manusia aja. Inget loh, Allah maha pencemburu, yang nggak mau kalo kita inget tentang siapapun itu makhluk yang melebihi kecintaan kita terhadap Allah.

Dikit- dikit berproseslah berhenti ngebuat slogan diri kalo "nggak galau, nggak gaul". Oke deh, emang galau nggak selalu berarti kacau, tapi minimal kalo orang udah galau, pasti walopun dikit bakal mampet tuh pikiran buat berpikir positif. Nah kalo udah gitu, gimana cerita kamu bisa bakal gaul en dame, ya nggak?.

Nggak usah pake nangis apalagi galau level akut tentang sesuatu yang udah terlanjur ancur, sante aja pren, idup InsyAllah bakal terus lanjut, dan itu berarti akan ada sesuatu lagi yang baru yang bakal datang ke idup kamu en menyenangkan kamu.

En buat kamu yang mengartikan galau sebagai kata lain dari nggak pernah selesainya masalah kamu, coba deh kita share sebentar. Pren, namanya orang idup pasti akan ada masalah. Di dunia ini cuman orang yang udah mati yang nggak punya masalah di kehidupan mereka. Lah namanya ajah udah mati. En masalah itu datang bukan semata- mata ngejebak kamu dalam luka yang tak berujung (Lebay!!) ataupun malah ngejatuhin kamu lebih dalam, tapi justru mendidik kamu buat belajar lebih dewasa dan bijak ngejalanin idup. Satu lagi, Allah nggak akan pernah ngasih cobaan buat hambanya yang diluar kemampuannya.

So, ubah pola pemikiran kamu tentang gimana cara memandang sebuah masalah, kalo kamu orang yang selalu berpikir positif, masalah kya apapun akan menyenangkan dan menawarkan tantangan buat kamu, walaupun ngelewatinnya kudu pke bdarah- darah. Emang dunia ini adalah indah bagi kamu selalu berpikir positif, karena terbukti bakalan jauh dari galau en hidup dalam aman sentosa. InsyaAllah.

Tips Asyik Biar Bisa Move On Habis Putus Cinta

Putus cinta, banyak yang bilang rasanya nggak ketulungan. Sakit. Marah. Mual. Campur jadi satu. Tapi jangan buru- buru galau, santai sob. Kali ini kita mau sharing sedikit tips biar kamu gampang move on dan nggak perlu ampe masuk rumah sakit trus di infus baygon, hee... Caranya sangat sederhana banget, sesederhana contoh dibawah ini,

1. Kita nggak bakal mati cuma gara- gara ditinggal pergi

Sedih gara- gara putus cinta # saaah, nggak lagi- lagi deh. Tampillah dengan jantan bro, tunjukkan kalau kamu cuma butuh 6 jam buat nangis, 3 hari buat ngemil beling, dan... # ah sudahlah, hee... Tunjukkan kepada dunia kalau kamu malah jadi lebih baik dan nggak ngelakuin hal-hal aneh kaya' anak paud korban broken home.

Jodoh itu sudah ada yang ngatur, dan bakal datang disaat yang tepat, dan sama orang yang tepat juga. So, kalau dia pergi berarti dia bukan yang terbaik buat kamu, atau mungkin kamu terlalu baik buat dia #GR sambil lempar poni. Ingat yang di firmankan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 216, yang artinya "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui".

Boleh jadi kamu sedih, protes, sama yang terjadi sama kamu sekarang. Tapi siapa yang bisa ngerti kalau ternyata ini adalah yang terbaik buat kamu, kecuali Allah SWT aja tentunya. Be positif aja sob!

2. Penganut move on garis keras

Banyak temen kita diluaran sana yang punya cara ekstrim buat ngatasin rasa sakit. Ingat kisah Alviss Kong dari negara tetangga yang bunuh diri habis putus cinta sama pacarnya?. Apa lagi dia sempat update status sebelum akhirnya lompat dari lantai 14 apartemennya.

Hal kaya' gini juga banyak dilakuin loh sama teman-teman kita disini. Terbukti sampai salah satu stasiun TV menyiarkan kalo menurut komnas perlindungan anak, dari 37 kasus bunuh diri remaja hampir 50 persen gara-gara putus cinta.

Pertanyaannya sob, apa masalahmu bakal kelar kalau sudah ngelakuin hal yang beginian?. Nggak kan? So, jadilah penganut move on garis keras yang tetep menjaga keseimbangan ekosistem hati, dengan nggak pakai pake acara nyimpan dendam, nangkring di tower sambil nyiletin tangan, apalagi niat pengen nge-cut hidup kamu sendiri. Hidup emang warna- warni, sob. nikmatin aja, caranya ? "...hanya dengan mengingat Allah hati akan tenang *QS. Ar-Ra'd ayat 28.

3. Cinta bisa di akhiri, tapi utang tetep dibawa mati

Ini artinya, nggak cuma masalah cinta yang kudu kita pikir. Yang udah lewat ya udah lah ya. Sekarang kita kudu mikir hal yang jauh lebih penting, mikir tagihan listrik contohnya #alah. Karena sob, terbukti loh idup emang nggak hanya masalah hati kita doank. Lagian peduli atau nggak, yang namanya pacaran tetaplah dosa yang bakal nambah daftar hitam catatan amal kita entar. Nah ini nich yang justru dipikirin, gimana nge-deletenya. Inilah yang justru harusnya banyak menyita waktu dan pikiran kita. dan bukan malah nangis bombay mengharu biru #efeknontonfilmkorea

4. Jomblo bejo

Kita hidup kudu banyak syukur sob, betul? apapun itu syukuri, betul?. Termasuk ketika kita kudu putus cinta. Mikirnya positif aja sob. Paling nggak sekarang nggak ada pacar yang minta pulsa, nggak ada lagi yang rempong minta laporan mulu kita lagi dimana, sama siapa, pake baju apa, dan mati dimana. Kita bisa nikmatin idup bebas dan bisa ngelakuin hal-hal yang positif. Jadi ubah mindset kamu, dan selalu bersyukurlah... Allah terlalu penyayang buat nggak sayang orang se unyu kamu.

5. Pengangguran galau

Sob, akan susah buat kamu move on kalau kamu nggak nyoba untuk sibuk dan ngelakuin hal- hal yang efektif lainnya. Bisa dilihat deh, para pengangguran biasanya lebih rentan ngelakuin hal negatif, karena memang nggak ada yang mereka pikir selain cuma hal itu. Kalau kamu sibuk, otomatis pikiran kamu bakal fokus ke hal- hal yang ada gunanya, bakal ketemu temen baru dan dapat pengalaman baru. Yang begini yang akan membuat suasana hati kamu lebih fun. salah satu hal yang pasti menyibukkan kita, adalah ngelakuin perbaikan diri, bukan hanya biar kita nambah asyik dihadapan sesama, tapi juga tambah takwa dihadapan Allah.

Intinya sob, putus cinta itu biasa, pacaran itu justru yang luar biasa... dosanya. Jadi emang lebih baik bagi kita buat nge-cut aktifitas ini, biar hidup tambah sehat, dan hati nambah kuat. Lihat diri kita sekarang, dulu kita bayi dan sekarang udah gedhe. Harusnya kita pun juga nambah dewasa, nambah adem, asyik dan nggak terlalu yang ribet mikirin sesuatu, apalagi cuma ribet masalah cinta. Tanya kenapa? karenakita bukan bayi lagi yang cuma bisa nangis aja. Kita yang gedhe ini harusnya ngerti kalau udah ada tanggung jawab yang nantinya bakal ditanya sama Allah.

Sob, orang yang dewasa adalah mereka yang bisa menikmati masalahnya, berdamai dengan diri sendiri setelah itu jadi pemenang dengan keluar dari masalah itu. Apapun masalah kamu, masalah hanya sekedar masalah. Tapi intinya adalah diri kamu sendiri yang siap apa nggak ngadepin masalah itu. Saat kamu kehilangan siapapun yang kamu sayang sob, ingat aja Allah akan tetap bersama kamu dan menemani kamu.

Jumat, 03 Mei 2013

✿Biarkan Harapan Bersemi✿

♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥
❤.♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥


Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

♥☆♥.:!:.♥☆♥.:!:.♥☆♥.:!:.♥☆♥♥☆♥.:!:.♥☆♥.:!

Sahabat Saudaraku fillah..

❤.♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥

Harapan itu ibarat pelampung bagi jiwa agar diri tak tenggelam dalam keputusasaan. Selama nafas kehidupan terasa..selama mentari masih bersinar maka harapan tetaplah berpijar di sanubar i kita. Lihatlah saudaraku..di malam hari ketika langit telah gelap gulita kita masih melihat beberapa bintang yang cahayanya bersinar bukan? demikian juga dengan kehidupan kita.

Jika hati diselubungi kedukaan yakinlah masih ada setitik harapan di ujung sana dengan mengingat akan kebesaran dan kasih sayang Allah..yakinlah saudaraku, Allah tak akan menyia-nyiakan selama hamba-Nya taat kepada-Nya..

Saudaraku...setiap orang memiliki harapan yang tersimpan di lubuk hati. Entah harapan ingin lulus ujian, harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, harapan menjadi orang kaya, harapan untuk segera menikah dan harapan baik lainnya. Harapan ibarat kompas yang memberitahu ke arah mana yang akan kita tuju.

Dengan mempunyai harapan kita mulai bisa memandang keadaan diri sendiri , sehingga kita mampu memprioritaskan hal mana yang akan mendukung tercapainya harapan tersebut. Berharap sesuatu tanpa ikhtiar dan do’a adalah sia-sia. Ikhtiar dan do’a ibarat pelumas yang akan memperlancar tercapainya segala harapan kita, InsyaAllah.


Selama masih ada harapan disertai ikhtiar dan do’a , yakinlah saudaraku..bahwa Allah tak akan membiarkan kita. Mari kita renungkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

“ Aku ( Allah ) tergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-KU di dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku di tengah orang banyak, maka Aku mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekat sejengkal kepada-Ku , Aku mendekat sehasta kepadanya. Jika dia mendekat sehasta kepada-Ku , Aku mendekat sedepa kepadanya. Jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatangi dengan berlari ( HR. Bukhari - Muslim ).


SubhanAllah..jadi janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah..karena sesungguhnya rahmat-Nya lebih besar dari ujian yang ditimpakan kepada kita. Saudaraku..tumbuhkan kembali harapan , biarkan ia bersemi indah di hati kita ..pupuklah dengan ikhtiar dan do’a agar harapan menjadi nyata. InsyaAllah..


Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian uraian sederhana.Semoga manfaat buat kita semua,sebagai Renungan’. Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma Aamiin.

❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀

(¯`v´¯) ♥♥°˜¨•☆
`•.¸.•´ ♥♥
¸.•´... ¸.•´¨) ¸.•*¨)♥*☀* ♥*
♥.•*´¨`*•. (`'•.¸♥ ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥ ♥.•*´¨`*•. (`'•.¸♥ ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥
❤.♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥♥♥˚◦☆•. (`'•.¸♥♥ ¸.•'´) .• ☆◦˚.♥♥
✿¸.•❤•.❀ ✿¸.•❤•❤•.❀❀.•❤•.¸✿

❀Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum.❀



◦☀°•˚◦♥◦˚•°☀◦˚☆♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥◦˚•°☀◦

❀SaLaM SantuN Erat SiLatuRahmi dan UkhuWaH FillaH✿
✿¸.•❤•.❀ ✿¸.•❤•❤•.❀❀.•❤•.¸✿
◦☀°•˚◦♥◦˚•°☀◦˚☆♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥◦˚•°☀◦

Kamis, 25 April 2013

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI SD

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN



A. BIDANG ADMINISTRASI KURIKULUM (PENGAJARAN)

Administrasi kurikulum adalah keseluruhan proses penyelenggaraan yang menitik beratkan pada usaha-usaha pembinaan situasi belajar mengajar yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien. Fungsinya sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pengajaran agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, terencana, terorganisir, terlaksana, dan terkendali dengan baik. Karena administrasi kurikulum berkaitan erat dengan proses belaja mengajar maka kegiatan ini sering disebut atau diidentikkan dengan “administrasi pengajaran”, yang menang pada hakekatnya adalah sama.

Pada pokoknya, administrasi kurikulum (pengajaran) dalam pelaksanaannya meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru

Guru berfungsi selaku pengelola PBM dan berfungsi pula selaku pembantu kepala sekolah dalam pelaksanaan sebagian tugas-tugas administrasi. Dalam rangka administrasi kurikulum, ada beberapa kegiatan pokok yang perlu dilaksanakan sehubungan dengan tugas guru adalah:

(a) Pembagian tugas (beban mengajar) guru.

(b) Penyusunan jadwal kegiatan guru.

(c) Pengaturan bimbingan guru terhadap kegiatan murid-murid.

(d) Penyusunan rencana mengajar guru berdasarkan GBPP.

(e) Penyusunan persiapan mengajar harian (SAP) dengan berpedoman pada pola PPSI sesuai bidang studi masing-masing.

(f) Pelaksanaan tugas-tugas pembinaan kegiatan ekstra kurikulum.

(g) Pencatatan kegiatan hasil belajar mengajar.

(h) Penyusunan laporan kegiatan guru sesuai dengan tugasnya.



2. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas murid

Murid sebagai subyek pendidikan mempunyai hak dan kewajiban serta tugas-tugas tertentu baik intra maupun ekstra kurikuler. Ia mempunyai hak yang sama dalam memnggunakan segala fasilitas pendidikan yang ada di sekolah, untuk memperoleh pelayanan edukatif/ instruksional maupun pelayanan administratif bila diperlukan. Tetapi ia juga mempunyai kewajiban untuk mentaati segala aturan yang berlakau di sekolah, baik aturan akademik maupun aturan administratif dengan konsekuensinya, serta kewajiban mengikuti pendidikan dan pengajaran di sekolah sesuai dengan haknya masing-masing.

3. Kegiatan yang berhubungan dengan PBM

Telah dijelaskan terlebih dahulu bahwa seluruh administrasi kurikulum pada hakekatnya diarahkan pada usaha-usaha pembinaan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan pokok yang berhubungan dengan PBM tersebut meliputi antara lain sbb:

a. Penyusunan program pengajaran tahunan/semesteran

Kepala sekolah dan guru-guru setiap tahun ajaran sebelum berlangsungnya kegiatan PBM, bertugas menyusun program tahunan/ semesteran sebagai pedoman kerja selama waktu tertentu. Tugas penyusunan tersebut adalah mengidentifikasikan dan menjabarkan berbagai kegiatan ke dalam program yang ada hubungannya dengan pendidikan di sekolah, khususnya masalah PBM. Program kerja ini pada umumnya tergambar secara jelas di dalam kalender pendidikan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Mendikbud. Nomor: 0255/U/1976, tanggal 15-10-1976 yang isinya meliputi:

(a) Kegiatan persiapan tahun ajaran baru

(b) Kegiatan penerimaan siswa/murid baru

(c) Kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari: persiapan belajar, penyaajian belajar, evaluasi hasil belajar, kenaikan kelas, tamat belajar, dan kegiatan bimbingan siswa.

(d) Kegiatan upacara bendera

(e) Kegiatan-kegiatan dalam liburan sekolah, dan

(f) Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler

Dalam penyusunan kalender pendidikan tersebut perlu bagi kepala sekolah dan guru-guru agar selalau mempertimbangkan beberapa hal penting sebagai berikut:

(a) Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan PBM.

(b) Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dalam kegiatan lainnya.

(c) Dalam fungsi peningkatan pendidikan/PBM, intra kurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler mempunyai satu kegiatan yang integratif dengan tujuan pendidikan.

(d) Penjadwalan ekstra kurikuler harus menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan kurikuler.





b. Penyusunan jadwal pelajaran

Dalam penyusunan jadwal pelajaran di sekolah perlu dipertimbangkan atau diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

(a) Alokasi jam pelajaran harus sesuai dengan target kurikulum yang ingin dicapai (ditargetkan).

(b) Jumlah jam pelajaran harus seimbang untuk setiap bidang studi/ mata pelajaran perhari/minggu.

(c) Urutan waktu yang tepat sesuai dengan berat-ringannya bidang studi/mata pelajaran yang dibinanya.

(d) Penyusunan tugas guru (alokasi waktu mengajar) perlu memper-timbangkan sistem guru, sistem mata pelajaran dan sistem PBM yang dianut oleh sekolah.

(e) Pembagian tugas mengajar guru pada setiap bidang studi/mata pelajaran harus diperhatikan pula keahlian dan kewenangan masing-masing guru.

(f) Perangkapan mata pelajaran dan pengalaman bertugas bagi setiap guru.

Untuk menyusun suatu jadwal pelajaran, yang perlu dipertimbangkan adalah beberapa syarat utama sebagai berikut:

(a) Jam pelajaran pada pagi hari sebaiknya diperuntukkan untuk mata pelajaran yang berat, karena banyak meminta tenaga dan pikiran murid-murid.

(b) Mengeluarkan tenaga jasmani pada waktu teriknya matahari membawa banyak kesulitan, karena itu mata pelajaran olahraga sebaiknya diberikan pada pagi hari (untuk praktek).

(c) Siang hari sebaiknya murid-murid diberikan mata pelajaran yang agak santai untuk membangkitkna kegembiraan dan semangat belajarnya.

(d) Perhatikan waktu selingan, jangan tiga jam berturut-turut berfikir dalam matematika, tetapi kegiatan yang baik selalu tidak boleh lebih dari tiga jam, kalau satu jam rasanya terlalu singkat.

(e) Perhatikan jadwal pelajaran disamping kelas lain, jangan sama-sama menarik suara, karena akan saling mengganggu.

(f) Aturlah waktu yang seimbang sehingga ada kesempatan untuk menyelesaikan tugas-tugas lain yang penting.

(g) Berilah penekanan didaktis-metodis dan psikologis dalam penyusunan jadwal pelajaran dari pada kepentingan pribadi masing-masing guru.

c. Penyusunan Disain Instruksional

Disain instruksional dapat disusun sekaligus selama waktu satu semester, satu caturwulan atau satu minggu. umumnya disain instruksional ini disusun oleh guru untuk waktu penggunaan satu hari atau seminggu dalam SAP (Satuan Acara Pengajaran) dengan komponen-komponen tertentu yang isinya dirancang sebagai berikut:

(a) Identitas; meliputi nama mata pelajaran/bidang studi, satuan bahasan, kelas/program, semester dan waktu pertemuan (tatap muka).

(b) Tujuan; yaitu tujuan dari masing-masing pokok bahasan yang meliputi TIU/TUP, dan TIK atau TKP.

(c) Materi pelajaran; yaitu uraian bahan sajian yang akan diajarkan sebagai penjabaran dari dari tujuan yang dirumuskan.

(d) Kegiatan belajar-mengajar (siswa dan guru), pendekatan yang digunakan serta langkah-langkah pertemuan yang disusun.

(e) Alat dan sumber pelajaran (alat peraga/media/buku-buku) yang digunakan sebagai kondisi untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

(f) Evaluasi, adalah tahap akhir dari PBM untuk menemukan umpan balik dan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Dewasa ini penyusun disain instruksional itu dirancang lebih efektif dengan penekanan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam PBM, baik mental-psikologis maupun fisik dengan berorientasi secara CBSA. berdasarkan kecenderungan itu, maka penyusunan disain instruksional lebih ditekankan pada dimensi-dimensi sebagai berikut:

(a) Yang nampak pada dimensi subyek didik, antara lain:

- Keberanian untuk mewujudkan minat, keinginan dan dorongan-dorongan dalam PBM.

- Keberanian dan keinginan mencari kesempatan berpartisipasi sebagai akibat dari disain instruksional yang dirancang guru.

- Dorongan ingin tahu yang besar pada diri subyek didik akan hal-hal baru dalam peristiwa PBM.

- Usaha dan kegiatan siswa lebih aktif dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya lebih cepat utnuk mencapai keberhasilan (tuntas).

- Rasa lapang dan bebas melakukan sesuatu tanpa tekanan, paksaan siapapun termasuk guru.







(b) Yang nampak pada dimensi guru, antara lain:

- Usaha membina serta mendorong siswa dalam meningkatkan kegairahan serta partisipasinya dalam interaksi belajar mengajar.

- Kemampuan dalam menjalankan fungsi dan peranannya sebagai inovator, motivator, moderator dan fasilitator dalam PBM.

- Sikap tidak mendomminir kegiatan belajar mengajar siswa.

- Pemberanian kesempatan belajar siswa menurut cara, dan irama perkembangan serta kemampuan masing-masing.

- Kemampuan menyiapkan kondisi belajar mengajar dengan berbagai strategi melalui pendekatan multimedia dan multi-metode sehingga memberi peluang bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar siswa aktif.

(c) Yang nampak dimensi program, antara lain:

- Tujuan instruksional, konsep dan isi pelajaran harus memenuhi kebutuhan belajar, minat dan kemampuan siswa dalam PBM.

- Memungkinkan terjadinya pembagian konsep maupun aktivitas siswa dalam PBM.

- Program yang tidak kaku dalam memilih dan menentukan metode, alat/media yang tepat, dimana semua siswa mudah memahaminya.

(d) Yang nampak dalam dimensi situasi belajar mengajar

- Terjelmanya komunikasi edukatif yang sehat dan intim antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.

- Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar di kalangan para siswa di dalam PBM.

d. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Didalam buku petunjuk pelaksanaan pengelola kurikulum SMA, (tahun 1985:11), dijelaskan bahwa pelaksanaan belajar mengajar harus mencerminkan komunikasi dua arah, tidak semata-mata merupakan pemberian informasi searah dari pihak guru tanpa mengembangkan kemampuan mental, fisik dan penampilan siswa. Proses belajar mengajar hendak mengacu kepada bagaimana siswa belajar selain kepada apa yang dipelajari untuk mendapatkan mengolah, menilai, menggunakan dan menkomunikasikan perolehannya (hasil belajar).

Penyajian bahan pelajaran terutama yang berhubungan dengan konsep, maka guru harus mengikutsertakan siswa secara aktif, baik secara perorangan maupun kelompok, agar siswa memperoleh kesempatan untuk:

(a) Mempelajari materi/konsep dengan penuh perhatian dan kesungguhan;

(b) Mempelajari, mengalami, dan melakukan sendiri cara dapatkan sesuatu pengetahuan/konsep;

(c) Merasakan sendiri kegunaan, mengembangkan rasa ingin tahu, jujur, tekun, disiplin, rapi, kreatif, dan terikat pada tugas-tugas yang diberikan guru-gurunya;

(d) Belajar dalam kelompok akan menemukan sifat dan kemampuan diri sendiri serta sifat dan kemampuan teman sekelompoknya;

(e) Memikirkan, mencobakan sendiri, dan mengembangkan konsep dari suatu nilai tertentu;

(f) Menemukan dan mempelajari kejadian gejala yang dapat mengembangkan gagasan-gagasan baru;

(g) Menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan cara bersifat yang menghasilkan penemuan baru dan penghayatan nilai-nilai, baru secara lisan, tertulis, gambar, maupun penampilan diri.

e. Menyusun daftar/buku-buku Acuan

Penyusunan daftar buku dalam PBM, meliputi:

(a) Kegiatan penyusunan buku-buku yang berhubungan langsung dengan kegiatan belajar mengajar, berupa buku-buku acuan/ rujukan pokok yang langsung digunakan dalam PBM.

(b) Kegiatan penyusunan buku/daftar yang mendukung pelaksanaan belajar mengajar di sekolah.

Kegiatan yang disebutkan terakhir ini lebih menyangkut tata usaha kelas, misalnya penyediaan daftar hadir murid, jadwal pelajaran kelas, daftar regu kerja, buku persiapan mengajar, daftar evaluasi belajar murid, buku kumpulan soal-soal, buku batas pelajaran, buku laporan pendidikan, dsb.



f. Pengisian Daftar Laporan Kemajuan Belajar Siswa

Sekolah mempunyai tugas selain menyusun daftar buku-buku yang diperlukan juga bertugas menyiapkan data kolektif tentang kemajuan belajar siswa setiap kelas. data ini disusun oleh masing-masing guru kelas/bidang studi selama satu caturwulan/semester. Pengisian daftar ini memudahkan supervisi kepala sekolah dalam hal perkembangan/kemajuan belajar siswa setiap kelas kesesuaian isi kurikulum yanag ditargetkan untuk dicapai. Fungsi lain dari daftar kemajuan kelas adalah untuk memudahkan tugas guru bila terjadi mutasi, maka guru penggantinya mudah mengerjakan acara berikutnya tanpa terjadi kesulitan.

g. Penyelenggaraan Evaluasi Hasil Belajar (Achievement test)

Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang sejauhmana tujuan instruksional telah tercapai. dengan demikian dapat ditetapkan langkah-langkah dan cara mengajar bagaimana yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan pelaksanaannya. secara singkat fungsi evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:

(a) Memberi arah dan petunjuk dalam pelaksanaan PBM.

(b) Siswa dapat mengenali gambaran kemampuan dirinya.

(c) Sebagai umpan balik (masukan) untuk perbaikan PBM.

(d) Sebagai salah satu indikator penentuan keberhasilan belajar siswa.

Usaha untuk mengetahui kemampuan (penguasaan) dan perubahan dari berbagai kegiatan belajar siswa dapat dilakukan evaluasi sebagai berikut:

(a) Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilakukan guru setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari murid yang biasa juga disebut dengan istilah ulangan harian.

(b) Evaluasi diagnosis, yaitu evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar siswa, penentuan penempatan, pemberian materi pelajaran baru, maupun untuk pemilihan program belajar siswa.

(c) Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung selama jangka waktu tertentu, misalnya setelah satu caturwulan/semester. jenis tes biasanya dilaksanakan oleh sekolah secara serentak dan biasanya disebut dengan ulangan umum.

Menurut jenisnya, tes dapat dibagi atas tes essay dan tes objektif. disebut tes essay karena siswa diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan menguraikan/menerangkan pendapat-nya dalam bentuk ceritera. Sedangkan objek tes, dimaksudkan agar siswa memperoleh penilaian secara objektif dari guru. Bentuk tes objektif yang dikenal secara umum adalah:

(a) Bentuk benar-salah (true-false test)

(b) Bentuk pilihan ganda (multiple choise test)

(c) Bentuk menjodohkan (matching test)

(d) Bentuk jawaban singkat (short answer test)

(e) Bentuk melengkapi (completing test)

(f) Bentuk sebab akibat, dan

(g) Bentuk menyangkal/pengecualian.

4. Kegiatan ekstra kulikuler

Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan belajar diluar ketentuan kurikulum yang berlaku, bersifat paedagogis-psikologis dan banyak memberikan efek pengiring bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa. Tujuannya untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan, mendorong pembinaan dan pembentukan nilai/sikap yang memungkinkan penerapan lebih lanjut pengetahuan yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran, baik para program inti maupun pada program khusus.

Melalui kegiatan ekstra kulikuler ini siswa paling banyak memperoleh pengelaman belajar dari kurikulum tersembunyi dengan melalui berbagai kegiatan seperti: kegiatan pramuka, palang merah remaja, lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR), UKS dan dokter kecil, kegiatan bakti sosial, olahraga prestasi (rekreasi), cinta alam dan lingkungan, patroli keamanan sekolah, koperasi sekolah, peringatan hari-hari besar dan sebagainya.

5. Kegiatan pelaksanaan EBTA

Kegiatan pelaksanaan EBTA (evaluasi belajar tahap akhir) adalah kegiatan akhir tahun ajaran untuk mengevaluasi hasil kegiatan instruksional selama siswa mengikuti pendidikan di sekolah. Pelaksanaan EBTA dilakukan serentak oleh semua sekolah dan melibatkan hampir semua guru dan merupakan pertanggungjawaban akhir dari sekolah terhadap hasil pendidikannya. Tinggi rendahnya keberhasilan yang dicapai merupakan barometer terhadap nilai sekolah tersebut dalam pelaksanaan kurikulum. EBTA diikuti oleh seluruh siswa yang berada pada tahap akhir (tingkat terakhir) dari suatu sekolah tertentu, yang pelaksanaannya diatur secara terpusat berdasarkan petunjuk dan tata tertib yang dikeluarkan oleh departemen pendidikan.

6. Kegiatan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (BP)

Kegiatan pelaksanaan bimbingan dan konseling atau bimbingan dan penyuluhan di sekolah diarahkan pada usaha pemberian bantuan atau layanan pemecahan masalah yang dialami siswa sehingga dengannya akan menyadarkan siswa kepada kepribadiannya, yang diharapkan pada suatu saat ia dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Kegiatan bimbingan di sekolah dilakukan dengan memperhatikan kenyataan-kenyataan tentang adanya kesulitan (masalah) yang dihadapi siswa dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga siswa dapat memahami dirinya, mengarahkan dirinya, dan bertindak serta bersikap sesuai dengan kemampuan dirinya, keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, bimbingan di sekolah diarahkan kepada pencapaian tujuan pendidikan dengan memperhatikan problem-problem khusus yang dialami siswa dalam belajarnya. Dewasa ini BP di sekolah selain ditujukan pada bimbingan belajar siswa juga diarahkan pada bimbingan karier melalui penelusuran bakat dan minat yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, terencana dan berkelanjutan.

Tujuan BP/BK adalah mendorong pertumbuhan dan perkembangan sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan dalam mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fungsinya dalam untuk:

(a) Membantu siswa memilih program belajar yang sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan dirinya (fungsi penyaluran).

(b) Membuat siswa untuk memperoleh kemajuan dalam perkembangan dirinya secara optimal (fungsi penyesuaian).

(c) Membantu siswa lebih memahami dirinya dan orang lain dengan segala aspeknya (fungsi pemahaman).

(d) Membantu siswa dengan guru mengadakan pembulatan/perbaikan terhadap hal-hal yang belum mencapai apa yang diharapkan dalam seluruh PBM fungsi korektif).

(e) Membantu siswa mepercepat proses belajarnya, baik dalam arti waktu maupun materi pelajaran (fungsi akselerasi).

Misalnya siswa yang tergolong lambat dalam pelajaran dapat dibantu mempercepat proses pelajarannya melalui pengajaran remedial.

(f) Membantu siswa menyembuhkan/memperbaiki kondisi-kondisi kepribadiannya yang diperkirakan menunjukkan penyimpangan-penyimpangan baik langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi prestasi belajarnya (fungsi terapeutik)

(g) Membantu memperkaya proses belajar siswa dalam segi metode dan alat yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya untuk mencapai hasil belajar yang optimal (fungsi pengayaan).

Selanjutnya dalam pelaksanaan administrasi kurikulum terdapat banyak jenis pencatatan yang harus dilakukan. Jenis-jenis pencatatan yang perlu ada pada setiap sekolah antara lain:

(a) Daftar presensi siswa

Daftar presensi digunakan untuk mencatat data keadaan siswa selama dalam waktu tertentu tentang kehadiran, ketidakhadiran, terlambat, sakit, izin siswa setiap hari dan setiap jam untuk tiap mata pelajaran tertentu selama waktu sekolah. Dengan adanya daftar presensi tersebut seorang guru dapat menghitung presentase (%) keadaan siswa dengan membantu oleh rumus sederhana sebagai berikut:

∑a (s + i + a) pada hari itu

x 100%

∑ Muriddalam kelas itu



Rumusan % absen murid setiap hari :








∑ a (s + i + a) dalam bulan yangbersangkutan

x 100%

∑ Murid x ∑ hari sekolah dalam bulan ybs.



Sedangkan untuk mencari % absent selama waktu satu bulan digunakan rumus sebagai berikut:








(b) Jadwal pelajaran

Jadwal pelajaran bagi suatu sekolah sangat diperlukan terutama bagi siswa untuk dapat mengetahui kegiatan belajar setiap hari, waktu belajar, dan jenis mata pelajaran yang dijarkan.

(c) Jadwal regu kerja dan piket sekolah

Regu kerja bagi setiap sekolah adalah penting terutama untuk menanamkan kebiasaan pada diri siswa dalam memelihara disiplin, kebersihan, keindaha, keamanan serta sikap sosial murid itu sendiri. Dalam pelaksanaan tugas regu kerja telah tersusun dalam sebuah daftar yang membuat jumlah anggota regu yang bertugas setiap hari secara bergilir dengan tugas-tugas tertentu yang telah disepakati bersama.

(d)Persiapan mengajar

Setiap guru sebelum melaksanakan tugas mengajar, ia mempunyai kewajiban dan tanggungjawab untuk mepersiapkan diri dengan sebaik-baiknya merencanakan bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan. Persiapan mengajar (SAP) bagi guru merupakan pekerjaan rutin yang harus dirancang berdasarkan PPSI, dengan komponen-komponen sebagaimana telah dijelaskan terdahulu. (Lihat hal. 77 diktat).

(e) Penentuan jadwal ulangan/ujian

Jadwal ulangan/ujian perlu diumumkan, tidak hanya secara lisan di depan siswa, tetapi sebaiknya dimuat dalam daftar terjadwal secara sistematis agar siswa mudah mengingat waktu, tempat dan mata pelajaran yang akan diujikan. Hal ini penting terutama sekolah yang mempunyai jumlah siswanya banyak dengan sekolah yang besar dan kompleks.

(f) Tata tertib sekolah

Sesuai instruksi Mendikbud, tanggal 1 Mei 1974 Nomor: 14/U/1974, tata tertib sekolah dirumuskan sebagai ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi terhadap pelanggarannya. Untuk menjamin kelancaran pelaksnaan tugas sehari-hari di sekolah, baik tugas edukatif maupun tugas administratif, tata tertib perlu disusun, dilaksanakn secara konsekuensi atas segala pelanggarannya, baik oleh siswa, guru, maupun personil sekolah lainnya. Karena itu, penyusunan tata tertib sekolah hendaknya mempertimbangkan segala kondisi secara objektif dan adil dalam pelaksanaannya, sehingga apa yang dinginkan dapat tercapai secara optimal.

(g) Catatan pekerjaan siswa/buku kumpulan tugas siswa

Banyak siswa yang mengeluh karena kurang mendapat pelayanan yang memuaskan dari pihak guru. Guru-guru sering lalai dan kurang teliti mencatat segala macam pekerjaan siswa yang berhubungan dengan kegiatan kurikuler, ekstra kurikuler maupun ko kurikuler. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya hal ini, guru perlu membuat catatan tentang pekerjaan siswa, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai bahan dalam pemberian bimbingan. Demi untuk efisiensi kerja guru, maka catatan pekerjaan siswa tersebut dapat diformulasi sedemikian rupa yang kemungkinan membuat pekerjaan tugas siswa secara komulatif.

(h) Catatan hasil tes (daftar nilai siswa)

Hasil evaluasi terhadap proses dan hasil belajar siswa, (formatif, sub sumatif, dan sumatif serta diagnosis dan performance tes) sebaiknya diadakan pencatatan yang teliti dalam daftar atau buku hasil tes. Pencatatan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan bagi guru untuk mengetahui tingkat intelegensi, minat, bakat, dan sikap siswa.

Disamping pencatatan hasil tes, seorang guru perlu pula mempersiapkan daftar nilai siswa untuk mencatat hasil belajar siswa (nilai) dari setiap mata pelajaran yang perlu diikuti selama waktu tertentu. Nilai yang dimuat dalam daftar ini meliputi : partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar (individu/ kelompok), tugas-tugas yang diberikan guru, hasil-hasil tes (formatif, sub sumatif, sisipan, sumatif) dan sebagainya.

(i) Buku batas pelajaran.

Tugas lain dari seorang guru ialah membuat catatan batas pelajaran yang telah, sementara (sedang) dan yang telah, sementara (sedang) dan yang akan akan diajarkan. Pencatatan ini dapat dirancang baik untuk harian, mingguan, bulanan, caturwulan maupun semesteran, yang sekaligus menentukan target pencapaian kurikulum.

(j) Buku kumpulan soal-soal

Bagi guru yang baik tidak hanya dinilai dari ketrampilan mengajarnya di kelas tetapi juga dari kemampuannya mengelola administrasi kurikulum di kelasnya. Demikian seorang guru tidak hanya diharapkan dari kemampuan menggunakan teknik-teknik menyusun soal-soal tes yang baik, tetapi juga dari kemampuan membukukan soal-soal tes yang telah disusun pada setiap kali setiap soal tersebut selesai digunakan. Hal ini dimaksudkan agar guru mudah mengontrol soal-soal mana yang telah diujikan dan mana yang belum diujikan, sehingga setiap kali diadakan tes, soal yang serupa tidak akan berulang kembali digunakan pada siswa yang sama.



B. BIDANG ADMINISTRASI KESISWAAN (MURID)

Administrasi kesiswaan masalahnya dititik beratkan pada simurid itu sendiri, yaitu mengenai hak dan kewajibannya mulai dari sejak ia diterima sebagai murid di suatu sekolah mengikuti pelajaran hingga ia tamat atau keluar dari sekolah itu. Murid adalah merupakan bagian dari sekolah dan pula bagian dari masyarakat, karena itu murid adalah milik sekolah dan masyarakat. Karena murid adalah milik dari kedua lingkungan tersebut, maka ia mempunyai hak dan kewajiban sebagai anggota dari lingkungan sekolah dan juga anggota dari linkungan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat sekolah maka murid mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, mempunyai hak untuk mempergunakan segala fasilitas yang tersedia di sekolah, mempunyai hak untuk memperoleh bimbingan serta mempunyai hak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah maupun di masyarakat.

Selain hak, ia juga mempunyai kewajiban untuk hadir di sekolah mengikuti pelajaran sesuai dengan diwaktunya, mempunyai kewajiban mengikuti ulangan/ujian dan mempunyai kewajiban pula mentaati segala peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah. Untuk memelihara hak dan kewajiban murid tersebut, sekolah harus memberikan pelayanan yang wajar agar murid dapat belajar dengan baik dan gurupun dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan efektif. Dilain pihak, masyarakat harus terbuka menerima segala upaya yang dilakukan oleh sekolah, menjalin dan menerima kerjasama yang lebih baik sesuai keadaan siswa itu sendiri.

Administrasi kesiswaan (murid) yang kita telah uraikan di atas, persoalannya dimulai dari sejak pertama kali murid masuk sekolah, mengikuti pelajaran hingga ia tamat di sekolah itu. Dalam hubungan itu, sekolah perlu melakukan beberapa kegiatan dalam bidang administrasi kesiswaan ini guna menciptakan suasana dan kondisi sekolah yang lebih sukses. Kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Kegiatan penerimaan siswa baru

Penerimaan siswa adalah kgiatan awal dan pertama bagi suatu lembaga pendidikan (sekolah). Dengan berpedoman pada kebijaksanaan pemerintah tentang prinsip pemerataan dan pemberian kesempatan belajar seluas mungkin bagi anak usia sekolah (SD, SMP, dan SMTA), maka dalam penerimaannya perlu memperhatikan:

a. Fasilitas yang tersedia pada masing-masing sekolah.

b. Usia murid, dengan member prioritas masing-masing:

(a) Untuk Taman Kanak-kanak berumur antara 3-6 tahun.

(b) Untuk SD, sesuai Surat Dirjen PDM, tgl. 16 September 1975, Nomor: 1.3.030 Kep. 75, pada prinsipnya untuk masuk SD apabila anak sudah berusia 7 tahun, bila semua anak usia 7 tahun telah tertampung maka perioritas penerimaan adalah anak yang berusia 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, barulah mereka yang berusia 6 tahun. Dengan adanya kebijaksanaan baru tentang wajib belajar, maka penentuan usia perioritas ini akan ditinjau kembali sesuai kemampuan yang tersedia, terutama tenaga guru.

(c) SMTP, bagi mereka yang berusia antara 11-18 tahun.

(d) SMTA, bagi mereka yang berusia antara 14-21 tahun. Untuk perguruan tinggi diperkirakan usia sekitar 18 tahun ke atas berdasarkan kriteria penerimaan yang ditetapkan oleh Dirjen Dikti.

c. Kesehatan jasmani dan rohani calon siswa dengan mempelihatkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter yang ditunjuk.

d. Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) dan rapor bagi calon siswa SD, SMTP dan SMA, sedangkan untuk calon masuk TK cukup menunjukkan Surat Kelahiran dari Kecamatan atau Akte Kelahiran dari Catatan Sipil. Penerimaan siswa baru biasanya didahului dengan pembentukan panitia penerimaan yang bertugas:

(a) Menyusun jadwal kegiatan penerimaan

(b) Mempersiapkan formulir pendaftaran

(c) Menentukan syarat-syarat pendaftaran

(d) Melakukan pendaftaran calon siswa

(e) Mempersiapkan soal-soal tes saringan

(f) Mengatur dan menentukan nomor tes, waktu dan tempat tes.

(g) Menentukan jumlah siswa yang akan diterima

(h) Menunjuk evaluator atau korektor hasil-hasil tes.

(i) Menentukan waktu, tempat dan cara pengumuman dilakukan.

(j) Mengadakan pendaftaran kembali bagi siswa yang lulus tes.

Secara khusus perlu diperhatikan inteligensi dan kemampuan potensil siswa yang akan diterima dengan segla latar belakangnya. Pengumpulan bodata dari seluruh siswa yang dapat digunakan sebagai bahan kelengkapan data pendidikan bagi sekolah.

2. Seleksi calon siswa

Seleksi dilakukan untuk memilih calon siswa yang memenuhi syarat diterima dan siswa yang perlu diper-timbangkan untuk ditolak penerimaannya sebagai siswa di sekolah tersebut. Seleksi diadakan apabila tidak semua calon siswa yang mendaftar dapat ditampung, karena jumlah yang mendaftar lebih banyak dibanding dengan yang seharusnya diterima. Seleksi dapat diadakan melalui pengamatan terhadap:

(a) Persyaratan pendaftaran sesuai ketentuan Panitia.

(b) Surat Tanda Tamat Belajar dan nilai rapor (bagi SMTP/SMTA)

(c) Hasil Hasil seleksi (tes) umum, TKU, tes psikologi.

3. Persiapan dan Pelaksanaan Tes

Persiapan tes yang penting adalah penyusunan dan penyediaan bahan tes, pengaturan jadwal, ruangan, tempat duduk, pengamat dan penginterview (untuk tes lisan), serta penyusunan tata tertib dan kriteria penilaian yang digunakan.

Pelaksanaan tes, meliputi penyediaan dan pembagian alat tes, pengawasan, tata tertib tes dan pengumpulan hasil-hasil tes. Penentuan calon siswa yang diterima dengan mengadakan pemeriksaan tes, pemberian nilai tes, dan penentuan urutan hasil tes (ranking).

4. Pengumuman calon siswa yang diterima

Pengumuman hasil tes selambat-lambatnya dua minggu sesudah berakhirnya tes, kecuali ada ketentuan lain maka dapat diadakan penundaan selama waktu tertentu. Pengumuman dapat dilakukan melalui papan pengumuman, melalui media surat kabar, TV, radio, atau pemberitahuan langsung kepada yang bersangkutan.

5. Pendaftaran calon siswa yang lulus tes

Siswa yang dinyatakan lulus tes wajib mendaftarkan diri sebagai tanda kesediaan dan resmi sebagai siswa di sekolah itu. Karena itu bagi siswa yang tidak mendaftarkan diri dalam batas waktu tertentu dinyatakan gugur dengan sendirinya jika tidak ada dukungan keterangan yang sah (resmi) dari yang berwenang. Pada saat pendaftaran, siswa diberikan bahan-bahan keterangan yang memuat ketentuan administratif tata tertib sekolah, besarnya SPP yang harus dibayar, hak dan kewajiban lainnya. Penerimaan siswa harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kegiatan belajar sudah dapat dimulai pada pertama tahun ajaran.

Bagi siswa yang pindah (masuk atau keluar) dari satu sekolah ke sekolah lain dapat dilakukan dengan ketentuan, kedua sekolah adalah sejenis, telah mendapat persetujuan dari masing-masing sekolah (baik yang akan dimasuki maupun yang akan keluar), serta syarat-syarat lainnya yang telah ditetapkan.

6. Perencanaan kelas

Setelah tugas panitia penerimaan siswa telah berakhir, maka Kepala sekolah perlu mengadakan rapat dengan guru-guru untuk menentukan rencana kelas yang harus dipersiapkan, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan rencana tersebut adalah:

(a) Pengaturan kelas dan ruang-ruang belajar bagi siswa

(b) Penentuan jumlah siswa setiap kelas serta klasifikasi siswa setiap kelas menurut cara tertentu yang lebih efektif.

(c) Pengaturan tempat duduk dengan memperhatikan kemmapuan dan keadaan fisik siswa, jarak tempat duduk siswa dengan meja, papan tulis, meja guru, lemari/rak buku dan sebagainya.

(d) Rencana penetapan denah sekolah dengan berbagai perabotnya.

(e) Penempatan dan penentuan guru-guru wai kelas dengan memperhatikan masa kerja, golongan dan kemampuan guru untuk tugas tersebut.

7. Hari pertama masuk sekolah

Kegiatan yang perlu dilakukan pada hari-hari permulaan tahun ajaran baru (pada hari pertama siswa masuk sekolah) antara lain:

(a) Mengadakan orientasi siswa baru dengan memperkenalkan kepada guru-guru, wali kelas, kepala sekolah dan staf sekolah lainnya serta murid-murid lama setiap kelas.

(b) Mengadakan petunjuk dan nasihat-nasihat kepada siswa tentang berbagai hal, misalnya peraturan tata tertib sekolah, cara belajar di sekolah, sistem PBM yang berlaku, sanksi-sanksi bagi siswa yang membuat pelanggaran di sekolah maupun di luar sekolah, kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, tugas dan tanggung jawab guru, kepala sekolah, struktur organisasi di sekolah, dan sebagainya.

(c) Penjelasan tentang berbagai fasilitas pendidikan dan pengajaran untuk setiap bidang studi, hak dan kewajiban siswa dalam memanfaatkan fasilitas dan sumber lainnya.

(d) Penyerahan tata tertib sekolah kepada siswa untuk dibaca, ditanda tangani oleh siswa dan orang tua/wali untuk ditaati sebagaimana mestinya.

(e) Pertemuan guru-guru dengan orang tua/wali murid dalam rangka pelaksanaan program sekolah serta pembentukan BP3, dsb.

8. Kenaikan kelas dan Tamat belajar

(a) Kenaikan kelas

Kenaikan kelas adalah perpindahan siswa dari satu kelas ke kelas lain yang setingkat lebih tinggi dari kelas sebelumnya. Fungsinya sebagai pernyataan bahwa siswa yang bersangkutan telah berhasil menyelesaikan pendidikan pada level sebelumnya dengan menunjukkan prestasi baik. Karena itu ia berhak untuk naik kelas mengikuti proses belajar selanjutnya.

(b) Tamat belajar

Tamat belajar adalah pernyataan berhasilnya siswa dalam jenjang program pendidikan dengan berdasarkan pada nilai akhir EBTA serta pertimbangan nilai-nilai pada semester sebelumnya di kelas terakhir. Kepala siswa yang tamat belajar diberikan penghargaan dengan STTB resmi (sah).

9. Perpindahan siswa dan keluar sekolah

Seorang siswa dapat saja pindah ke sekolah lain yang sejenis atas lain dari kepala sekolah yang bersangkutan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut:

(a) Kemungkinan dibukanya sekolah baru yang lebih dekat dengan alamat tempat dimana siswa yang bersangkutan tinggal.

(b) Mengikuti orang tua/wali, karena satu dan lain hal dipindahkan pada daerah tempat pekerjaan yang baru.

(c) Karena alasan latar belakang sosial-ekonomi orang tua untuk mencari atau pindah pada sekolah yang mampu dijangkau pembiayaannya.

(d) Status sekolah yang bersangkutan dengan keyakinan agama serta adat istiadat yang dianut orang tua/wali siswa dsb.

Selain perpindahan tersebut, terdapat pula siswa yang keluar atau dikeluarkan dari sekolah karena alasan-alasan sebagai berikut:

(a) Dibutuhkan untuk suatu pekerjaan tertentu, baik dari orang tua/wali sendiri maupun oleh instansi yang yang membutuhkannya karena sesuatu ketrampilan yang ia miliki.

(b) Tidak mampu menyesuaikan diri, baik karena latar belakang sosial-ekonomi orang tua maupun karena kemampuan mengikuti pelajaran di sekolah itu ternyata karena kemampuan mengikuti pelajaran di sekolah itu ternyata kurang.

(c) Pengaruh lingkungan remaja dan masyarakat umumnya dengan berbagai tingkah laku dalam versi modern dan negatif ikut mempengaruhi motivasi belajarnya di sekolah.

(d) Kesibukan orang tua/wali yang menyebabkan kurang mampu mengurus anak-anaknya dalam berbagai aspek kehidupan pendidikan.

(e) Faktor psikologis dan perkembangan fisik anak (siswa).

(f) Melanggar peraturan tata tertib sekolah yang berulang kali atau karena melakukan kegiatan onar dan kriminilitas yang dapatmerusak nama baik sekolah, orang tua dan masyarakat.

(g) Perbuatan lain yang tidak terpuji dan meruikan oran lain

(h) Meronrong kewibawaan kepala sekolah, dan pemerintah dsb.

Dalam pengelolaan administrasi kesiswaan diperlukan dukungan berbagai alat kelengkapan ketatausahaan sesuai dengan jenis-jenis kegiatannya. Alat kelengkapan ketata-usahaan tersebut antara lain:



(a) Buku Pokok Murid

Buku pokok murid biasa juga disebut buku induk atau buku stambuk murid. Buku ini harus ada pada setiap sekolah sejak sekolah itu pertama kali dibuka sampai bubarnya sekolah tersebut (ditutup). Buku ini tetap disimpan oleh kepala sekolah sampai kapanpun, kecuali ada alasan lain yang bersumber dari kebijaksanaan pemerintah untuk diadakan penutupan atau penghapusan dari penggunaannya.

Kegunaan buku pokok murid ini adalah untuk mencatat identitas diri murid dengan segala latar belakangnya termasuk latar belakang keluarganya, karena itu buku ini dirahasiakan bagi orang yang tidak berkepentingan.

(b) Buku Klapper

Sebagaimana halnya dengan buku induk, maka buku klapper mempunyai kedudukan/fungsi yang penting bagi pengisian buku induk. buku klapper isinya memuat keadaan siswa menurut urutan nama berdasarkan abjad pembuka nama dari siswa yang bersangkutan. Fungsi lain dari buku klapper ialah untuk memudahkan kepala sekolah dalam mengontrol buku induk berdasarkan data yang ada dalam klapper.

(c) Buku Mutasi Murid.

Buku mutasi digunakan untuk mencatat keterangan tentang perpindahan murid dari sekolah ke sekolah lain maupun bagi siswa yang keluar/tidak melanjutkan studi (dropout).





(d) Daftar kenaikan kelas

Daftar kenaikan kelas dipergunakan untuk mencatat murid yang naik dari satu kelas kekelas berikutnya yang lebih tinggi levelnya sebagai bahan dokumentasi sekolah. Isinya memuat pula identitas murid, nilai atau prestasi belajar yang pernah dicapai pada kelas sebelumnya.

(e) Kartu partisipasinya siswa.

Parsitisipasinya sisiwa dalam berbagai kegiatan belajar mengajar di kelas/sekolah hendaknya oleh guru dicatat dalam kartu partisipasi. kegiatan partisipasi siswa berupa diskusi, pertunjukan ketrampilan, demonstrasi terhadap sesuatu penemuan baru, serta penyelenggaraan tugas-tugas kelompok dsb. Pencatatan ini berguna untuk pemberian bimbingan dan motivasi belajar serta untuk kepentingan evaluasi bagi guru.

(f) Buku keliling

Kebanyakan guru disekolah dewasa ini kurang menaruh perhatian terhadap penggunaan buku keliling ini. Ada guru yang mampu membuat buku keliling ini tetapi tidak tahu untuk apa dan bagaimana memanfaatkannya. Sebagian besar guru yang gagal membimbing muridnya belajar secara efektif- efisien di luar waktu belajar aktual adalah karena kurang dimanfaatkannya buku keliling tersebut. Buku keliling berfungsi mencatat berbagai kegiatan belajar murid di luar waktu belajar disekolah, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang selalu dilakukan murid di rumah dan di masyarakat. Hasil pencatatan ini dapat dimanfaatkan guru dalam rangka pembimbingan selanjutnya di sekolah.

(g) Buku catatan harian siswa

Guru yang baik selamanya mempunyai catatan yang lengkap tentang keadaan muridnya. Karena ia sadari bahwa dirinya kurang mampu sebagai manusia biasa untuk mengingat seluruh peristiwa/kejadian yang dialami murid-muridnya. Kejadian sehari-hari yang dialami murid, baik positif maupun yang negative perlu dicatat pada buku catatan harian guru sebagai pelengkap tugas/kegiatan yang harus dilakukan guru setiap hari di sekolah maupun di luar sekolah.

(h) Daftar identitas murid

Daftar ini digunakan mencatat identitas murid pada suatu kelas atau sekolah, yang berguna untuk pengisian daftar pribadi murid yang lebih bersifat kumulatif. Sedapat mungkin pencatatan ini meliputi seluruh latar belakang siswa yang bersangkutan.

(i) Buku legger

Buku legger umumnya dikenal sebagai buku rangkuman nilai murid-murid di sekolah. Fungsinya untuk mencatat keseluruhan nilai murid dari seluruh mata pelajaran/bidang studi yang pernah diikuti siswa selama waktu tertentu. Karena dari buku legger ini pulalah seorang guru dapat memperoleh gambaran sampai sejauhmana prestasi yang dicapai seorang siswa, sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam penentusn kenaikan kelas.

(j) Buku rapor (Laporan pendidikan)

Buku rapor ini berfungsi memebrikan laporan tentang keadaan pendidikan atau prestasi yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu sepanjang tahun ajaran. Rapor ini disampaikan kepada orang tua/wali murid untuk diketahui kemampuan akhir dari anaknya.

Penentuan nilai rapor diperoleh dari nilai tes subsumatif, nilai kokurikuler dan nilai sumatif. Nilai rapor (N) ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

N = Nilai rapor

2p +q + 2r

N =

5



P = Nilai rata-rata tes subsumatif

Q = Nilai rata-rata kegiatan

kokurikuler

r = Nilai tes sumatif



C. BIDANG ADMINISTRASI PERSONIL

Yang Dimaksud dengan personil ialah orang-orang melaksanakan sesuatu tugas untuk mencapai tujuan. (Ismed Syarief, 1976:38). Di sekolah, personil dimaksud adalah semua orang tergabung dalam suatu kerjasama pada suatu sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya (Ary, H.Gunawan, 1981:6).

Melihat bidang tugas masing-masing personil yang ada di sekolah, maka dapat dikelompokkan atas dua golongan personil, yaitu personil yang bertugas dalam bidang edukatif (guru-guru) dan personil yang bertugas dalam bidang administratif (tenaga administrasi = tenaga tata usaha sekolah). Dalam arti luas, personil sekolah meliputi semua unsur yang terlibat dalam proses pengelolaan pendidikan di sekolah, yang teridir dari: Kepala Sekolah, guru-guru, karyawan tata usaha, tenaga kependidikan (BK, Pustakawan, Laboran, ahli media, Supervisor, para perencana pendidikan, ahli kesehatan, dsb.), pesuruh, penjaga sekolah, bahkan murid-murid yang belajar di sekolah itu.

Kepala sekolah selaku administrator, wajib menggunakan seluruh personil yang ada secara efektif dan efisien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat tercapai seoptimal mungkin. Pendayagunaan ini ditempuh dengan jalan memberikan tugas-tugas jabatan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan masing-masing personil. Karena itu, adanya job description yang jelas sangat diperlukan oleh setiap personil sekolah.

Personil sekolah adalah unsur penggerak utama dalam usaha mencapai tujuan sekolah. Betapapun baiknya peralatan yang tersedia di sekolah, lengkap dan modern tetapi bila pelaksanaannya tidak atau kurang mampu mengoperasikannya, maka hasilnyapun akan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kekurang mampuan kepala sekolah mendayagunakan personil yang ada, disamping keterbatasan dari para personil itu sendiri (kualitas dan kuantitas).

Di dalam proses administrasi personil, umunya dikenal beberapa kegiatan yang sering dilaksanakan diberbagai unit organisasi (kantor atau sekolah), yaitu sebagai berikut:





1. Recruitment

Langkah awal dari proses penerimaan personil sekolah, adalah dengan mengadakan recruit sebagai usaha pemberian informasi baik langsung maupun dapat dengan melalui berbagai masmedia (radio, TV, surat kabar, dll) kepada para peminat yang berkompeten. Kegiatan ini dianggap perlu karena jumlah peminat dalam populasi yang besar tetapi dengan ketrampilan yang terbatas.

2. Seleksi

Pada prinsipnya seleksi diadakan karena jumlah pelamar jauh lebih banyak (besar) dibanding dengan lowongan yang tersedia. Selain itu untuk mendapatkan tenaga yang benar-benar trampil dan mampu melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan yang dikehendakinya. Bagi sekolah tentunya seleksi ini diadakan untuk mendapatkan tenaga-tenaga guru yang profesional dengan wawasan kompetensi yang diakui dan kewenangan mengajar yang dibutuhkan. Bagi guru seleksi diadakan baik secara lisan, tertulis maupun perbuatan (praktek mengajar bidang studi tertentu). dengan demikian fungsi adalah untuk menyiapkan, memilih dan memperoleh tenaga personil yang tepat dan relevan dengan bidang tugas/pekerjaan tertentu yang diinginkan.

3. Pengangkatan dan Penempatan

Hasil seleksi yang telah ditetapkan dapat diterima, diangkat dan ditempatkan sesuai dengan lowongan yang tersedia. calon yang lolos dalam seleksi diputuskan untuk diterima, diusulkan pengangkatannya menjadi Capeg selama dalam waktu tertentu.





4. Orientasi (Induksi)

Calon pegawai yang telah diangkat harus mendapat bimbingan dalam masa permulaan ia bekerja agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi tempat kera, cara-cara bekerjasama dengan personil lainnya yang telah ada, sistem kerja dalam struktur dan mekanisme pelaksanaan tugas dan sebagainya. Proses ini berlaku pula bagi pegawai lama yang dipindahkan atau ditempatkan pada suatu pekerjaan/jabatan yang baru.

5. Bimbingan dan Pengarahan

Untuk mengembangkan tugas/pekerjaan sesuai dengan kebutuhan, maka personil yang telah ditempatkan perlu secara kontinyu diikuti dengan pemberian bimbingan dan berusaha meningkatkan/ mengembangkan potensi-potensi yang ada pada mereka. Peningkatan dan pengembangan ini dimaksudkan untuk menata personil yang ada secara efektif dan efisien melalui berbagai usaha pemberiaan informasi, intruksi, tugas-tugas latihan, observasi pekerjaan, diskusi dan nasihat, dsb.

6. Kesejahteraan

Untuk meningkatkan dan memelihara semangat serta hasil kerja para personil sekolah perlu diberi rasa aman dan puas baik material maupun non material agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya di tempat dimana ia bekerja.

Kesejahteraan yang bersifat material, misalnya pemberian balas jasa atas jasa yang telah diberikan berupa gaji, insentif, premi, hadiah dan pemberian lainnya yang berwujud material fisik. Sedangkan ksejahteraan yang non materil dapat iberikan dalam bentuk pujian, menetapkan sebagai personil yang teladan dan berprestasi, pemberian piagam penghargaan, kenaikan pangkat istimewa, dan lain sebagainya.

7. Evaluasi

Untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan yang dihadapi personil sekolah dalam melaksanakan tugas yang telah direncanakan, maka diperlukan evaluasi yang kontinyu dari pimpinan sekolah yang berwewenang. Evaluasi hendaknya dilakukan secara adil dan obyektif sesuai kenyataan sehingga data yang diperoleh benar-benar memenuhi kriteria kesahihannya. Mengadakan evaluasi terhadap prestasi kerja personil sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan (promosi) dan pengembangan kariernya, karena itu realisasi dari hasil evaluasi ini terlihat sebagi suatu konduite.

8. Kenaikan Pangkat dan gaji Berkala

Setiap personil, baik yang berstatus sebagai pegawai Negeri, calon pegawai negeri Sipil, maupun tenaga honorer, diberi hak yang sama dalam pemberian gaji, honorer, bonus, dan tunjangan-tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai jaminan/ imbalan atas prestasi yang telah dilakukan dalam bidnag tugasnya. Demikian pula halnya dengan mereka yang telah memenuhi syarat untuk naik pangkat atau Kenaikan Gaji Berkala (KGB) harus dengan segera diusulkan kenaikannya sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku. Oleh karena, dengan pemberian kenaikan pangkat dan gaji berkala yang tepat pada waktunya akan dapat menimbulkan kepercayaan yang besar antara personil dengan pimpinannya, disamping itu prestasi kerja (kuantitas dan kualitas) akan lebih meningkat. Karena itu usul kenaikan pangkat dan gaji berkala harus segera dilaksanakan bila telah tiba waktunya dan telah memenuhi syarat, tanpa ada alasan untuk menunda-nunda kenaikan pangkat dan gaji berkala tersebut tanda ada alasan yang logis.

9. Pemberhentian dan Pensiun

Pemberehntian terhadap setiap personil sekolah dapat saja terjadi setiap saat apabila dianggap perlu, dan ini disebabkan oleh berbagai hal. Demikian pula pemberian pensiun bagi personil yang telah mencapai batas usia pensiun.

Untuk pendalaman materi ini dapat dibaca bab terakhir dari diktat/buku ini yaitu: PP. No. 32/1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dan UU No. 1/1969 tentang Pensiun Pegawai Negeri Sipil.

Selanjutnya, dalam rangka pelaksanaan administrasi personil seorang pimpinan harus mampu meaksanakan ketatausahaan yang teratur dan sistematis dengan menyediakan berbagai buku/daftar seperti:

(a) Rencana Kerja Tahunan

Pada awal setiap tahun ajaran, kepala sekolah dan guru-guru mengadakan rapat untuk menyusun/mempersiapkan program kerja selama waktu satu tahun untuk dioperasikan selama waktu tertentu.

Fungsinya sebagai pedoman kerja guru dan kepala sekolah sekaligus sebagai program yang memudahkan penilaian dan pembinaan dari Penilik/Pengawas, Tugas kepala sekolah dalam menyusun program ini ialah menjabarkan kegiatan-kegiatan secara terperinci dengan memperhatikan perioritas dari masing-masing kegiatan. Penyusunan rencana kerja ini meliputi bidang umum, kurikulum, kesiswaan, personalia, perlengkapan/ peralatan, keuangan, ketatalaksanaan dan humas.

(b) Buku catatan harian guru dan kepala sekolah

Buku catatan harian berguna mencatat segala sesuatu kejadian dan kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas guru maupun tugas kepala sekolah yang telah direncanakan. Fungsinya untuk mengontrol kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan kegiatan-kegiatan yang belum dilaksanakan sekaligus mencatat hambatan-hambatan yang dihadapi serta cara untuk mengatasinya.

(c) Daftar riwayat hidup dan riwayat pekerjaan

Daftar riwayat hidup dimaksudkan untuk mencatat berbagai informasi dan keterangan latar-belakang setiap pegawai secara lengkap yang berguna bagi bahan kelengkapan dan dokumentasi sekolah/kantor. Data /keterangan yang perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup dan pekerjaan ini antara lain:

- Data kenal diri, masa kerja dan golongan, pengkat dan jabatan, tempat dan tanggal lahir pegawai, tanggal dan tahun SK pengangkatan pertama dan SK kenaikan pangkat.

- Keanggotaan dalam organisasi sosial, parpol dan golkar.

- Pendidikan dan latihan yang pernah diikuti, baik di dalam maupun di luar negeri, Ijazah, STTB, Sertifikat dan tanda penghargaan lainnya di dalam maupun di luar negeri.

- Riwayat pekerjaan negeri sebelumnya.

- Identitas lain, termasuk latar belakang keluarga, dsb.

(d) Buku Tugas Pekerjaan

Setiap personil skolah yang telah, sedang dan akan melaksanakn tugas/pekerjaan tertentu, baik dinas maupun non dinas perlu dicatat dalam buku tugas, baik buku tugas kepala sekolah maupun buku tugas dari masing-masing guru sesuai dengan tugasnya masing-masing. OLeh karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan, kadang-kadang sebagian tgas terlupakan, sehingga dengan adanya buku tugas ini akan membantu dan memberikan dukungan bagi terselenggaranya semua tugas tersebut dengan baik.

(e) Daftar Urut Kepangkatan

Sekolah yang mempunyai jumlah personil yang banyak, sangat diperlukan adanya daftar urut kepangkatan yang dapat digunakan sebagai pedoman pengurusan formasi kepegawaian dalam hal promosi, mutasi, penggajian, transfer dan usulan lain yang diperlukan. Dan tujuan dari daftar ini ialah:

- Sebagai bahan obyektifuntuk melaksanakan pembinaan karier dan sistem prestasi kerja

- Sebagai formasi kepegawaian dalam mempertimbangkan lowongan tertentu yang perlu diisi dengan segera sesuai dengan kriteria: pangkat, jabatan, masa kerja, latihan jabatan, pendidikan, usia, dan sebagainya.

(f) Buku cuti

Di setiap sekolah sebaiknya tersedia buku cuti untuk mencatat setiap permohonan untuk cuti, jenis cuti yang diambil, lamanya waktu cuti diberikan. bagi-guru-guru sebenarnya tidak diberikan cuti walaupun itu adalah haknya, tetapi cuti ini dianggap telah disatukan dengan waktu liburan sekolah tahunan yang lamanya sama dengan cuti tahunan atau cuti karena alasan penting.

Cuti bagi pegawai negeri sipil pelaksanaannya diatur dalam PP. No. 24 tahun 1976. Sebagai bahan pendalaman anda dapat membacanya pada bab terakhir dari buku/diktat ini.

(g) Daftar DP3 (Daftar Penilaian dan Pelaksanaan Pekerjaan)

DP3 adalah daftar yang bersifat rahasia untk personil lain yang tidak berkepentingan, digunakan sebagai pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan personil berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, berdasarkan data hasil penilaian dibuat dan dipelihara oleh pejabat penilai di lingkungan keja masing-masing untuk waktu + 5 tahun.

Kegunaannya adalah sebagai bahan untuk melaksanakan pembinaan dan dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat, gaji berkala, usul jabatan, mutasi dan sebagainya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

DP3 diatur dalam PP. No. 10 tahun 979 yang anda dapat membacanya pada bagian akhir dari buku/diktat ini.



D. BIDANG ADMINISTRASI KEUANGAN

Sebagaimana kita ketahui bahwa masalah keuangan bagi sekolah sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Maju mundurnya seluruh kegiatan pendidikan di sekolah tidak hanya ditentukan oleh kelengkapan alat-alat yang diperlukan, personil yang cakap dantrampil, gedung sekolah yang lengkap dan modern, tetapi ditentukan pula oleh cukupnya keuangan untuk mengelola seluruh kegiatan pendidikan di sekolah tersebut. Sebab, sekolah yang tidak memiliki dana yang cukup memadai akan sia-sialah program pendidikan di sekolah itu, karena kekuarangan dana mengakibatkan stabilitas pendidikan di sekolahpun akan mengalami kegoncangan. Prestasi kerja personil sekolah akan menurut jika kesejahteraan mereka (gaji, tunjangan, insentif, honorer dll) tidak terpenuhi akibat dari kekurang dana tersebut.

Sehubungan dengan masalah keuangan tersebut, maka sekolah-sekolah harus menyediakan dan menyediakan pengadaan tenaga pengelola keuangan yang trampil yang dapat menangani masalah pembukuan keuangan sekolah tersebut. Keuangan sekolah harus ditata/diatur sedemikian rupa oleh kepala sekolah sehingga dapat memebrikan jaminan atas keamanan dan ketelitian dalam penerimaan maupun pengeluaran. Hal ini berkaitan dengan berbagai alat/kegiatan ketatausahaan keuangan yang perlu ada pada setiap sekolah.

1. Proses penyusunan anggaran (budgeting)

Perencanaan anggaran untuk suatu sekolah harus disusun dan diusahakan dapat menampung seluruh program dan kegiatan yang memerlukan pembiayaan, baik menyangkut kegiatan rutin maupun kegiatan pembangunan (proyek). Perencanaan anggaran disusun dengan berdasarkan mata anggaran yang bersumber dari APBN maupun dari APBD. Anggaran untuk satu tahun diselenggarakan penggunaan dan pengelolaan dalam tahun yang bersangkutan, yang bergerak dari bulan April sampai dengan bulan Maret tahun berikutnya secara sambung menyambung (bergelinding). Perputaran tahun anggaran (budget cyclus) tersebut prosesnya berlangsung sebagai berikut:





a. Tahap perencanaan

1) Usul anggaran semua sekolah dihimpun oleh Kandep/Kanwil Dikbud menjadi Daftar Usulan Proyek (DUP) untuk kegiatan yang bersifat pembangunan dan di dalam daftar Usul kegiatan (DUK) untuk kegiatan yang bersifat rutin, yang selanjutnya disampaikan kepada Depdikbud Pusat untuk penyusunan APBN dan kepada Pemerintah Daerah untuk penyusunan APBD.

2) Semua DUP dan DUK yang telah disusun oleh Departemen disampaikan kepada Direktorat Anggaran Departemen keuangan untuk penyusunan RAPBN. Sedangkan DUP dan DUK dari pemerintah Daerah disampaikan selanjutnya kepada Panitia Anggaran Eksekutif untuk penyusunan RAPBD.

3) RAPBN disampaikan kepada DPR untuk dibahas dalam rapat Komisis dan diputuskan dalam Sidang Pleno DPR yang hasilnya disahkan dengan Undang-Undang. Sedangkan RAPBD disampaikan kepada DPRD untuk dimusyawarahkan dan disahkan dengan Peraturan Daerah.

b. Tahap pelaksanaan

1) Semua RAPBN dan RAPBD yang telah disahkan menjadi APBN/APBD sudah dapat dilakukan langkah administratif untuk mengeluarkan dana tersebut sesuai mata anggaran dan jumlah yang telah ditetapkan melalui proses sebagai berikut:

- Instansi/lembaga yang bersangkutan mengajukan permintaan pengesahan Daftar Izin Proyek (DIP) untuk kegiatan yang bersifat pembangunan dan Daftar Isian Kegiatan (DIK) untuk kegiatan yang bersifat rutin, kecuali gaji.

- Sesuai permintaan tersebut Menteri Keuangan mengeluarkan persetujuan bagi Mendikbud untuk menerbitkan Surat Keputusan Otorisasi (SKO). Untuk APBD kegiatan itu dilakukan oleh Gubernur/Bupati.

2) Berdasarkan SKO tersebut instansi/lembaga mengadakan penagihan kepada Negara. Selanjutnya Kantor per-bendaharaan Negara (KPN) atau Biro Keuangan untuk dan APBD menerbitkan Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) atau mandat yang mengakibatkan dibayarkannya sejumlah uang untuk pihak yang berhak menerimanya. Untuk APBD pembayarannya dilakukan oleh Kas Negara melalui Bank Indonesia atau oleh Bendaharawan Daerah melalui Bank pembangunan Daerah.

3) Dana rutin yang dikeluarkan sebagai Uang Untuk ipertanggung jawabkan (UUDP) dikeluarkan sebelum sebelum kegiatan dilaksanakan. dana yang dikeluarkan untuk dipertanggung jawabkan disebut Beban Sementara, sedangkan dana yang dikeluarkan setelah kegiatan dilaksanakan disebut Beban Tetap.

4) Kegiatan Bendaharawan dalam ketatausahaan keuangan diwujudkan berupa penerimaan, penyimpanan, penggunaan pembayaran dan pertanggungan jawab. Untuk itu bendaharawan berkewajiban membuat/penyelenggaraan pembukuan dalam bentuk Buku Umum, Buku Harian/Buku Pembantu dan Buku Kas Tabelaris.





c. Tahap Pertanggungan Jawab

1) Dalam pelaksanaan kegiatan atau setelah kegiatan dilaksanakan, dapat diadakan pemeriksaan keuangan oleh aparat yang berwenang, baik intern oleh atasan bendaharawan (pimpinn proyek) dan dapat juga dilakukan pemeriksaan ekstern oleh DPKN/KPN atau oleh Inspektorat Jenderal/Inspektorat Darah dalam bentuk: Pemeriksaan sebelum uang digunakan dalam pemeriksaan sesudah uang digunakan.

2) Pemeriksaan dilakukan terhadap bendaharawan yang bertugas menerima, menyimpan, membukukan, mengeluar-kan uang dan mempertanggung jawabkan.

Sumber keuangan lain yang dikelola oleh sekolah adalah dari orang tua murid dalam bentuk SPP, BP3 dan sumber lain dari dermawan. Kepala sekolah selaku pucuk pimpinan harus mampu menjalankan kebijaksanaan agar semua dana dapat dimanfaatkan secara efisien sehingga kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler dapat terlaksana dengan baik.

2. Mengerjakan Pembukuan (Accounting)

Pengurusan masalah keuangan adalah sangat rumit dan sulit (kompleks). Karena itu seorang bendaharawan sekolah perlu adanya tata administrasi keuangan yang memadai dalam hal penerimaan, penyimpanan, pengeluaran dan memper-tanggung jawabkan uang tersebut. Untuk menghindari terjadinya penyelewengan/penyalah-gunaan keuangan, maka administrasinya bersifat khas dan tidak boleh dicampur adukkan dengan lain baik antara uang untuk pos yang satu dengan pos yang lain maupun antara pengurusan keuangan dengan pengurusan yang lainnya. Untuk menjaga keamanan keuangan, maka ada beberapa instruksi khusus yang perlu diperhatikan, antara lain:

(a) Setiap penerimaan dan pengeluaran segera dibukukan tepat pada saat yang tersebut dimasukkan atau dikeluarkan.

(b) Setiap penerimaan atau pengeluaran harus disertai tanda bukti penerimaan atau pengeluaran yang sah di atas materai.

(c) Setiap halaman buku kas harus diberi nomor dan diparaf oleh pemegang keuangan.

(d) Kesalahan-kesalahan dalam buku kas tidak boleh dihapus, tetapi harus dicoret/digaris kesalahan tersebut dan dibubhi paraf.

(e) Buku kas dibuka dan ditutup pada setiap akhir bulan/tahun anggaran meskipun tidak ada penerimaan dan pengeluaran, dan sebagainya.

3. Pemeriksaan keuangan (Auditing)

Pekerjaan bendaharawan adalah menyangkut uang/ kekayaan negara, maka pekerjaan tersebut termasuk pekerjaan yang sangat peka, sehingga setiap saat keadaannya harus selalu siap diperiksa dan keadaannya selalu cocok dengan kenyataannya. Untuk menjaga keseimbangan dan kesesuaian yang penggunaan keuangan sekolah, maka kepala sekolah harus menggunakan waktu untuk mengadakan kontrol setiap saat terutama penggunaannya, hal ini dimaksud untuk menghindari penggunaan-penggunaan keuangan yang tidak pada tempatnya, dimana kadang-kadang terjadi penyalahgunaan/penyelewengan karena penempatan/penyaluran yang salah pemeriksaan keuangan dilakukan setiap saat oleh aparat pengawas baik dari pusat maupun daerah seperti telah dijelaskan di atas, yaitu dari DPKN, KPN, BPK, Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, pimpinan proyek, kepala sekolah (intern) dan mungkin juga aparat tersebut di atas sebagai suatu tim khusus, dan sebagainya.



E. BIDANG ADMINISTRASI MATERIAL (PERBEKALAN)

Administrasi materil (perbekalan) diartikan sebagai usaha pelayanan dalam bidang material dan fasilitas kerja lainnya bagi personil dalam satuan kerja di lingkungan suatu organisasi guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, alat perbekalan (material) yang dikelola dalam bidang administrasi material pada garis besarnya dapat dikelompokkan atas dua golongan sebagai berikut:

a. Alat-alat perlengkapan (benda) yang habis terpakai yaitu peralatan yang dapat habis dalam waktu relatif singkat bilamana diper-gunakan, misalnya, kertas, kapur tulis, karbon, tinta, dan sebagainya. Barang/benda/peralatan yang habis terpakai tersebut dapat berarti:

(a) Benar-benar habis atau musnah setelah dipergunakan, seperti bensin, bahan-bahan kimia, kapur tulis, dll.

(b) Berubah sifatnya dan bentuknya bila dipergunakan seperti kayu besi, plastik, rotan, spon, karton manila, dsb yang dipergunakan dalam mata pelajaran keterampilan/praktek, sehingga barang tersebut berubah sifatnya dan bentuknya.

(c) Berubah sifatnya sehingga tidak dapat dipergunakan lagi untuk keperluan yang sama seperti karbon, pita mesin ketik, lampu balon, kertas dalam berbagai bentuk, tip eks, karton sheet, bola volly, bola kaki, dan lain-lain.

b. Alat perlengkapan (benda) yang tahan lama yang dapat dipergunakan terus menerus dalam jangka waktu yang cukup, misalnya meja kerja/belajar, bangku/kursi, papan tulis, alat-alat peraga, kendaraan bermotor, mesin ketik, buku-buku pelajaran (buku tes), dan sebagainya.

Klasifikasi alat-alat perlengkapan (benda) tersebut di atas, para ahli membagi pula atas perangkat lunak dan perangkat keras, alat-alat langsung dan tak langsung, barang-barang (alat) langsung dan tak langsung, alat-alat administrasi dan alat edukatif, sarana dan prasarana dan sebagainya. Yang terpenting dalam uraian ini bukan memisah-misahkan alat-alat perbengkelan (benda) itu dalam berbagai klasifikasi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengelola alat perlengakapan tersebut sehingga tahan lama, mudah dioperasikan, praktis dalam penggunaanya, fungsional dalam kebutuhan/bermanfaat langsung secara optimal, pemakaiannya lebih efktif dan efisien dan dapat dipertanggung jawabkannya. Dalam hubungan ini instansi/lembaga harus mengambangkan suatu sistem informasi/komunikasi yang teratur dan tertib karena pengadaan, pemakaian dan pemeliharaan alat-alat tersebut memerlukan sejumlah dana. Informasi yang tepat dan cepat akan berbagai kebutuhan peralatan dan akan memudahkan kemungkinan disusunnya suatu perencanaan kebutuhan barang yang lengkap, sesuai dengan kebutuhan dan perlengakapan. Karena peralatan yang tidak tepat akan merupakan sumber pemborosan, sebab tidak sesuai sifat pekerjaan yang dibutuhkannya, demikian pula, agar pengadaan alat/pelengakapan harus sesuai dengan yang dibutuhkan (kualitas dan kuantitas) yang dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna pengoperasiannya.

Selanjutnya mengenai proses pengadaan dan ketata-usahaan alat-alat perlengkapan, baik menyangkut perencanaan barang, pengadaan, penympianan, pemeliharaan, inventarisasi, penyingkiran (penghapusan), pengendalian dan pertanggung jawaban serta laporan alat-alat perlengkapan tersebut di atas, akan dijelaskan lebih lanjut pada Bab IV buku/diktat ini, hal ini ditempuh untuk menghindari terulangnya materi bahasan yang sama pada tempat yang berbeda dalam tulisan ini.



F. BIDANG ADMINISTRASI GEDUNG SEKOLAH

Administrasi gedung sekolah (school plan administration) pada umumnya di Indonesia belum dikelola secara intensif oleh fungsionaris sekolah atau aparat Depdikbud yang berwewenang. Umumnya gedung-gedung sekolah yang didirikan/dibangun hanya untuk memenuhi kebutuhan pelajar sementara, karena kurang memperhatikan kemungkinan pengembangan di masa-masa akan datang, baik bangunan fisik gedung maupun lingkungan dimana sekolah itu dibangun.

Sebuah gedung sekolah bukanlah sekedar tempat murid-murid belajar mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan anaknya yang tidak hanya didewasakan dari aspek intelektualnya tetapi dalam seluruh aspek kepribadiannya yang unik yang sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan belajar anak-anak itu sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendesak dan menggeser cara berpikir para ahli untuk memikirkan tempat belajar yang paling praktis dan efisien. Diperkirakan pada masa-masa akan datang tempat belajar seperti sekolah tidak lagi menjadi pusat perhatian lebih praktis adalah belajar langsung di tempat mana mereka bekerja (bekerja di tempat kerja). Alasan ini dikemukakan karena sekolah dianggap tidak mampu menyediakan kondisi pelajar yang memadai, baik tempat belajar, ruang belajar maupun fasilitas/alat perlengkapan belajar yang menarik minat dan perhatian anak untuk belajar bagaimana ia belajar. Sekolah hanya menyediakan tempat bagi berlangsungnya wajib belajar, untuk itu, diperkirakan beberapa cara yang terbaik yang dapat dipakai dalam perencanaan gedung sekolah sebagai alternatif, yaitu:

(a) Syarat keamanan dan kesehatan lingkungan dimana sekolah itu dibangun.

(b) Persesuaian dengan kurikulum dan kebutuhan akan kegiatan belajar murid-murid sesuai dengaan tahap pekembangannya.

(c) Fleksiblitas, efisiensi dan ekonomis dalam penggunaannya serta sesuai dengan pandangan hidup yang membuat murid-murid senang dan gembira untuk tinggal belajar di sekolah.

(d) Gedung sekolah sebaiknya tidak didirikan ditempat yang sepi jauh dari kehidupan dan tidak pula ditempat yang penuh keramaian masyarakat dan lingkungan fisik lainnya yang mengganggu kehidupan sekolah.

(e) Tersedianya air yang bersih (bebas dari kotoran) dan tempat pembuanagan kotoran (sampah) dan kotoran manusia sehingga diperlukan pula kamar kecil (WC) di setiap sekolah/kelas dengan perbandingan 1:50 untuk pria 1:30 untuk wanita.

(f) Memenuhi persayaratan cahaya (penerangan) dan warna

- Cahaya yang menyilaukan dapat melelahkan guru dan murid dalam proses belajar, efisiensi kerja kurang menguntungkan dan dapat merusak indra.

- Jumlah jendela untuk setiap sekolah minimal disediakan 20% dari luas lantai sekolah itu, cahaya diusahakan tidak langsung mengenai murid-murid, cahaya yang baik untuk belajar + 200 buah lilin.

- Warna yang baik adalah yang mudah dan lembut dan tidak menyilaukan yaitu dengan daya pantul (50-80%)

- Udara di atas ruangan tidak boleh terlalu dingin dan tidak pula terlalu panas, udara yang baik dalam kelas adalah 25,6% dengan kelembaban sekitar 45%. Padahal kelembaban di Indonesia rata-rata 70%, karena itu diperlu adanya ventilasi secukupnya.

(g) Bentuk keseluruhan gedung harus indah dan menarik sesuai dengan keadaan sekitarnya.

(h) Bentuk sekolah sebaiknya terbuka, misalnya dengan bentuk seperti huruf I, L, H, U, E, F, T, dan hindari bentuk sekolah seperti huruf O, karena kemungkinan akan mengalami kesulitan bagi pengembangannya dimasa-masa mendatang.

(i) Konstruksi gedung sekolah harus kuat daya tahannya, menjamin keselamatan penghuninya dan mudah untuk dibersihkan.

(j) Gedung sekolah harus dibangun diatas tanah yang luas, datar, tidak berbecek/lumpur, dengan memperhatikan jenis program pendidikan yang akan dilaksanakan dan faktor pertambahan jumlah murid (anak usia sekolah) yang akan mendatang.

(k) Mempunyai ruangan yang memenuhi syarat (baik ukuran maupun jumlahnya). Ukuran umum untuk ruang belajar adalah 7 x 8 m yang dapat ditempati oleh 48 orang murid. Selain ruang belajar perlu juga disediakan ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang guru-guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang koperasi sekolah dan kantin, ruang pertemuan, gudang peralatan kantor/sekolah, ruang laboratorium, ruang tamu, ruang kesenian, ruang observasi, simulasi dan demonstrasi, ruang keterampilan, ruang WC, tempat parkir, ruang olahraga dan ruang bermain anak-anak, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.

(l) Ruang sekolah yang baik harus tersedia berbagai perabot sekolah yang dibutuhkan, baik untuk murid-murid maupun untuk guru-guru dan pegawai tata usaha.

(m) Gedung sekolah yang baik selalu terpelihara baik kebersihan, keindahan, kesehatan maupun keamanannya sehingga penyeleng-garaan pendidikan dapat berlangsung secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan sekolah dan masyarakat.



G. HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

Kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat adalah aktivitas yang bertujuan untuk menciptakan kerjasama yang harmonis antara sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan masyarakat untuk memperoleh simpati dan dukungan serta saling pengertian yang sebaik-baiknya dari masyarakat.

1. Kecenderungan hubungan.

Mengapa sekolah perlu berhubungan dengan masyarakat?

Telah dijelaskan bahwa sekolah adalah pusat kegiatan masyarakat. Sekolah didirikan oleh masyarakat dengan maksud untuk meneruskan kebudayaan kepada generasi muda agar menjamin kelangsungan hidup masyarakat. Masyarakat juga berkeyakinan bahwa berkat pendidikan di sekolah, taraf dan mutu kehidupan dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Disini terlihat antara sekolah dan masyarakat ada kecenderungan yang besar untuk berhubungan akibat adanya ketertarikan kebutuhan tadi. Disatu pihak masyarakat membutuhkan sekolah untuk mengembangkan dan meningkatkan kehidupan kebudayaan dan dilain pihak, sekolah membutuhkan masyarakat untuk memberikan dukungan dan simpatinya terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah dan menerimanya sebagaimana adanya.

Hubungan antara sekolah dan masyarakat sesuai kecenderungan dan kebutuhan itulah memungkinkan sekolah dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam mengembangkan kepribadian dan sosial anak melalui pengalaman-pengalaman belajar dibawah bimbingan sekolah, baik didalam maupun diluar sekolah. Perubahan dalam pendidikan semacam inilah mengharuskan sekolah mengintegrasikan diri bersama masyarakat, pemerintah dan keluarga (orang tua) sama-sama bertanggungjawab dalam hal pembinaan pendidikan.

Kecenderungan hubungan ini menurut ELSBREE, ada 3 penyebabnya, yaitu: (1) Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar di sekolah; (2) Faktor tuntutan akan perubahan-perubahan dalam pendidikan di sekolah dan perlunya bantuan masyarakat terhadap sekolah, dan (3) Faktor berkembangnya ide demokrasi bagi masyarakat terhadap pendidikan.

2. Tujuan hubungan sekolah - mayarakat

a. Untuk mewujudkan kerjasama dan tanggung jawab bersama dalam pendidikan antara sekolah, masyarakat dan keluarga pada umunya.

b. Untuk mengembangkan, membina pengertian masyarakat tentang semua aspek, bidang pelaksanaan tugas atau program-pogram pendidikan di sekolah.

c. Memperoleh partisipasi, dukungan dan bantuan secara konkrit dari masyarakat.

d. Untuk mewujudkan gagasan-gagasan, ide-ide baru masyrakat melalui program-program kerjasam dengan BP3.

e. Untuk memajukan kualitas belajar dan pertumbuhan anak, maka keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan sekolah member sumbangan yang besar bagi keberhasilan pendidikan anak.

f. Untuk meningkatkan tujuan masyarakat dan memajukan kualitas penghidupan masyarakat.

g. Untuk mengembangkan kegembiraan (anthusiasme) dan membantu program hubungan sekolah dan masyarakat di sekolah.



3. Fungsi dan peranan sekolah dalam masyarakat.

Momentum pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia seluruhnya dalam segala aspek kehidupan, adalah merupakan tugas yang sangat berat yang diemban sebagian oleh masyarakat sekolah dewasa ini. Tugas berat ini kita tidak mampu menghadapinya dengan melakukan kegiatan-kegiatan secara konvensional seperti yang sedang berlangsung dewasa ini, tetapi sekolah harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, baik kurikulum mapun guru-gurunya. Guru harus mampu merubah peranannya agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat yang demikian pesat. Tentunya dengan perubahan peranan otomatis yang terjadi adalah peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap atau nilai yang sesuai pula dengan dinamika perkembangan masyarakat tersebut, sebab masyarakat membutuhkannya. Perubahan peranan ini agaknya sekolah mengalami banyak kesulitan yang disebabkan oleh:

(a) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, diikuti perubahan akan kebutuhan masyarakat, dimana sekolah kurang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan itu sehingga agaknya jauh ketinggalan.

(b) Guru-guru sering berhenti untuk belajar dan tidak berusaha untuk menambah pengetahuannya, sementara ilmu pengetahuan melaju terus diberbagai aspek kehidupan manusia.

(c) Kurikulum yang uniform dan kurang fleksibel sehingga kebutuhan lokal masing-masing sekolah/daerah belum mampu dipantauannya.

(d) Guru-guru dalam kegiatannya hanya menunggu instruksi dari pihak atasan sebagai akibat dari sistem administrasi kita yang menganut pola birokrasi ynag sebagian besar mematikan inisiatif dan kreatifitas guru-guru.

(e) Para kepala sekolah, penilik/pengawas sekolah masih kurang dinamis dalam mengadakan supervisi dan monitoring pelaksanaan pengajaran di sekolah, sementara instrument supervisi yang digunakan masih belum mampu meningkatkan kemampan profesional guru-guru karena penilaian dilakukan pada umumnya masih didasarkan atas perasaan.

(f) Kesempatan mengikuti pendidikan dan latihan (inservice training) bagi guru-guru masih terbatas pada orang-orang tertentu saja.

(g) Kondisi belajar yang bersifat homogen (tidak bervariasi) dalam melayani kebutuhan belajar anak menurut irama perkembangannya di sekolah dan di masyarakat.

(h) Banyak tamatan (alumni) dari berbagai lembaga pendidikan yang menganggur/kurang mendapat pasaran sebagai akibat dari makin sempitnya lapangan kerja yang diadakan.

(i) Kurangnya dana pendidikan bagi palaksanaan kegiatan operasional (teknis edukatif), kalaupun ada sebagian telah terkuras dalam urusan administrasi, sementara gaji dan kesejahteraan guru belum mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.

Akhir-akhir ini pemisahan sekolah dari masyarakat sudah mulai berkurang baik di desa-desa maupun di kota-kota karena kesadaran dan pengertian masyarakat sudah mulai terbina dan masyarakat menyadari bahwa masalah pendidikan adalah penting. Dalam keadaan demikian, fungsi sekolah harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan fungsi sebagai berikut:

(a)Fungsi Konservatif.

Sekolah bertanggung jawab dalam memelihara dan mengembangkan kebudayaan serta norma-norma yang dianggap baik dan diyakini kebenarannya, seperti falsafah Negara Pancasila, way of life, melalui pendidikan di sekolah agar anak-anak menjadi pendukung norma-norma untuk kemudian disebar-luaskan kepada generasi berikutnya. Mengkonservasi berarti mengawetkan, melestarikan, menyimpan dan memelihara serta melindungi keasliannya, sehingga masyarakat sekolah dapat memiliki kepribadian kuat dan budi pakerti yang luhur dalam membina dan mengembangkan nilai-nilai hidupnya. Disini terletak tanggung jawab sekolah untuk memelihara dan meneruskannya melalui kegiatan baik intrakurikuler, ekstrakulikuler maupun kokulikuler.

Contoh yang dapat kita ambil, misalnya pendidikan agama, berisikan ajaran-ajaran yang luhur bagi manusia sepanjang masa, kewarganegaraan/PMP diajarkan untuk menjamin terus terpeliharanya pancasila dihati bangsa. Begitu juga dengan pendidikan kesenian dan kesastraan, pendidikan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan lain-lain mata pelajaran yang tepat mengkonservasi unsur-unsur kebudayaan yang kita anggap penting bagi kehidupan generasi muda demi terwujudnya keutuhan wawasan nusantara kita yang makin meningkat dimasa-masa mendatang.

(b) Fungsi Inovatif

Modernisasi telah menerobos masuk dalam kehidupan manusia dari kota sampai ke pelosok pedesaan yang terpencil, dimaksudkan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat pada umumnya. Sekolah harus turut serta dalam proses modernisasi tersebut dengan mengkristalisasikan norma-norma dan nilai-nilai kepribadian kita untuk dijadikan sebagai filter terhadap modernisasi tersebut tanpa merusak prikehidupan bangsa kita yang mendukung proses modernisasi tersebut. Disini dituntut agar sekolah harus berorientasi kepada pembangunan dan kemajuan (development oriented and progress-orientes) sehingga mampu menyiapkan tenaga kerja yang memiliki watak, pengetahuan dan keterampilan untuk pembangunan bangsa dan negara (basic memorandum).

Bagi guru dan tenaga pendidikan lainya dituntut untuk memiliki wawasan (kompetensi) yang luas dibidang keguruan baik kompetensi profesional (akademik) kompetensi personal, maupun kompetensi sosial (kemasyarakatan) yang diharapkan dapat menjadi guru yang “agent of modernization” dan “agent of innovation” dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara. Seperti di negara yang telah maju, misalnya Jepang dan Jerman menjadi negara yang modern dan tinggi peradabannya atas jasa guru-gurunya, dan hal ini bukan tidak mustahil terjadi pula di Indonesia kalau fungsi inovatif dapat diterapkan disekolah-sekolah.

(c) Fungsi Selektif

Sekolah-sekolah kita di Indonesia umumnya belum mampu melaksanakan fungsi selektif secara baik dalam menyalurkan anak-anak keberbagai program belajar sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Disamping itu, belum setiap anak mendapat kesempatan akan tetapi karena ketidakmampuan ekonomi orang tua membiayai pandidikan anaknya. Keadaan ini sebagian daerah memaksa anak-anak meninggalkan bangku sekolah sebelum mendapatkan bekal pendidikan yang cukup untuk memasuki dunia kerja yang layak untuk hidupnya, juga sistem pendidikan kita belum mencapai tingkat yang standard. Demikian pula sekolah-sekolah kejuaruan dan keguruan yang mengembangkan bakat-bakat khusus sangat terbatas.

Dengan berbagai kendala yang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini, diperlukan tenaga bimbingan dan konseling yang dapat mengembangkan fungsi selektif ini, yaitu menyeleksi siswa yang memiliki bawaan tertentu (bakat-bakat khusus) untuk pekerjaan tertentu, pemilihan jurusan yang tepat, jenis pendidikan yang sesuai program belajar yang seirama dengan kemampuan dan karakteristik siswa dan fungsi selektif lainya. BK yang baik diperlukan untuk menyalurkan anak-anak kedalam proses pendidikan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan dan partisipasinya terhadap fungsi sekolah ini (fungsi konservatif, inovatif dan selektif) dan ikut bertanggungjawab dalam pelaksanaannya. dengan demikian antara masyarakat dan sekolah terjalin hubungan kerjasama yang harmonis dalam melaksanakan dan sama-sama bertanggungajawab dalam pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut di atas.

4. Metode Hubungan Sekolah dan Masyarakat.

Metode untuk membina dan mengembangkan hbungan sekolah dan masyrakat dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara. Cara yang umumnya masih dianggap baik walaupun masih bersifat tradisional, yaitu memberi penerangan/penjelasan/informasi kepada masyarakat tentang program-program pendidikan di sekolah agar masyarakat memperoleh gambaran yang jelas dan tepat tentang keadaan sekolah yang sebenarnya. Teknik yang digunakan dalam pemberian informasi tersebut yang umumnya ialah melalui:

(a) Laporan pendidikan di sekolah kepada orang tua murid.

(b) Buletin sekolah yang terbitkan setiap bulan.

(c) Penerbitan surat kabar Suara Guru dan Sekolah.

(d) Pameran sekolah yang disaksikan oleh masyarakat.

(e) Open house, yaitu mengundang masyarakat untuk mengunjungi sekolah, dan sebaliknya.

(f) Melalui penjelasan yang diberikan oleh staf sekolah.

(g) Melalui siaran pendidikan (radio, TV).

(h) Melalui laporan tahunan.

(i) Organisasi perkumpulan alumni sekolah.

(j) Organisasi orang tua murid (BP3).

(k) Melalui kegiatan ekstrakulikuler.

(l) Gambaran keadaan sekolah melalui murid-murid.

(m) Melalui rapat orang tua murid dan sekolah, dan sebagainya.

Dalam kurikulum tahun 1975 tentang Pedoman Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Buku III. D, hal. 4, dijelaskan bahwa kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat pada umumnya meliputi antara lain:

(a) Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid.

(b) Memelihara hubungan baik dengan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3).

(c) Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintahan, swasta dan organisasi sosial.

(d) Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam teknik komunikasi.

(e) Hubungan dengan instansi atasannya secara kedinasan. Juga hubungan dengan organisasi profesi yang ada (PGRI).

(f) Dapat mengembangkan hubungan lebih luas dengan berbagai instansi, lembaga-lembaga masyarakat, organisasi-organisasi sosial dan masyarakat pada umumnya.